Selama tiga bulan, dia menghabiskan satu hari dalam seminggu di dalam penjara tersebut dan mendapatkan banyak wawasan mengenai kisah hidup para narapidana.
"Para narapidana berasal dari latar belakang sosial yang beragam dan kebanyakan adalag minoritas tak berdaya," kata Iffrah.
"Mereka berbagi kehidupan di dalam penjara dan terjebak di dalam lingkungan setan," tambahnya.
Foto-foto Iffrah menunjukkan sisi lain kehidupan dari sebuah penjara.
Para tahanan yang berdesakan di ruangan kecil dan berbagi tempat tidur yang kecil dengan para tahanan lain.
Pada 1979, mantan tahanan di Nerve Tirza bernama Rasmiah Odeh, seorang wanita Palestina dihukum dalam dua pemboman, dan bersaksi di depan sebuah komiter PBB tentang Israel dan hak asasi manusia.
Odeh menyatakan kekhawatirannya tentang kepadatan Nerve Tirza dan menceritakan 150 tahanan berbagi sel dan beberapa dari mereka membawa anak-anaknya.
Menurut Odeh, mereka yang tinggal di sana telah kehilangan kebebasan berekspresi.
Mereka tak bisa menuliskan perasaan mereka selian itu para tahanan juga tidak memiliki kebebasan untuk beribadah.
Source | : | Suar.ID,Serambi News |
Penulis | : | Veronica Sri Wahyu Wardiningsih |
Editor | : | Veronica Sri Wahyu Wardiningsih |
Komentar