Laporan itu menyebut bahwa Go-Jek yang dibangun oleh Nadiem telah mengubah kehidupan masyarakat Indonesia dalam waktu yang cepat.
“Tidak ada aplikasi lain yang telah mengubah kehidupan di Indonesia dengan cepat seperti Go-Jek. Kemudian tahun 2015 yang berkembang fokusnya tidak hanya pada pemesanan sepeda motor (ojek), tetapi juga menjadi cara untuk membayar tagihan, memesan makan, atau menjadwalkan pembersihan rumah,” tulis laporan itu.
Dalam keterangannya, 2018 Bloomberg 50 mengatakan bahwa layanan "berbagi aplikasi" Go-Jek yang berbasis di Indonesia juga bisa mendobrak untuk ekspansi ke luar negeri.
“Sekarang Go-Jek melakukan ekspansi pertama di luar ekonomi terbesar di Asia Tenggara, yakni memperluas ke Filipina, Singapura, Thailand, dan Vietnam. Rencana pertumbuhan meningkatkan persaingannya dengan Grab,” jelas Blommberg dalam laporannya itu.
Nadiem Makarim masuk ke daftar sosok paling menginspirasi dalam 2018 Bloomberg 50 ini bersama para direktur The Fed Jerome Powell, Richard Clarida, John Williams, Randal Quarles dan Lael Brainard.
Selalin itu, peraih nobel bidang fisika Donna Strickland hingga artis Taylor Swift juga masuk ke dalam daftar ini.
September 2018, Globe Asia melansir daftar 150 orang kaya di Indonesia.
Namun yang menarik, dalam daftar 150 orang terkaya di Indonesia ini terdapat empat nama anak muda yang usianya belum genap 40 tahun.
Baca Juga : Mengharukan, Kisah Orangtua Lulusan SD Mampu Sekolahkan Anak hingga S2
Keempat anak muda ini "bermain" di dunia digital dengan brand yang sudah tak asing lagi.
Mereka masing-masing adalah William Tanuwijaya (36) tahun, pendiri Tokopedia dengan kekayaan 130 juta dolar AS.
Fery Unardy (30 tahun) pendiri Traveloka dengan kekayaan 145 juta dolar AS.
Achmad Zaki (31 tahun) dengan kekayaan 105 juta dolar AS.
Nadiem Makarim, bos Go-Jek dengan kekayaan 100 juta dolar AS. (*)
Penulis | : | Veronica Sri Wahyu Wardiningsih |
Editor | : | Gridaidi |
Komentar