GridPop.ID - Hubungan sedarah antara anggota keluarga kandung masih sering terjadi di wilayah Indonesia.
Bahkan baru-baru ini, kakak adik di Sulawesi Selatan diciduk telah melakukan pernikahan sedarah.
Mirisnya lagi, kakak adik kandung itu sudah memiliki dua anak dari hasil hubungan cinta terlarang itu.
Dilansir dari Kompas.com, Senin (29/7), hubungan cinta terlarang yang dilakukan kakak dan adik kandung, di Desa Lamunre Tengah, Luwu, Sulawesi Selatan, AA (38) dan BI (30), sudah lama dicurigai warga desa.
Warga menaruh curiga sejak BI mengaku statusnya adalah janda yang sudah dua kali bersuami, meski perceraiannya tidak jelas.
BI mengaku melahirkan dua anak selama lima tahun terakhir, sementara kedua suami BI tidak pernah terlihat oleh warga.
Baca Juga: Orang Tua Pelaku Pernikahan Sedarah Coret Kedua Anaknya dari KK: Jika Bisa, Tenggelamkan!
Warga Desa Lamunre Tengah, Patunuri mengatakan, kecurigaan warga sudah berlangsung lama.
Namun, setiap didatangi warga, dia mengaku dua anaknya yang berumur 2,5 tahun dan 1,5 tahun adalah hubungan dengan suami lamanya.
"Sudah lama dicurigai warga, cuma karena dia statusnya sudah bersuami dua kali jadi warga kira suami lamanya. Tetapi kan tidak pernah dilihat suami mana yang datang, karena kalau ditanya kedua anaknya itu dia mengaku hasil hubungan suaminya," katanya saat dikonfrimasi di depan Kantor Desa Lamunre, Minggu (28/7/2019).
Sewaktu mulai dicurigai oleh warga, BI memutuskan untuk meninggalkan kampung.
Setelah kembali dan menetap di desa sejak beberapa tahun terakhir, dia terlihat hamil lagi.
Warga yang semakin curiga dan memanggil pemerintah setempat untuk mendatangi dan menanyakan kepada BI tentang kehamilannya itu.
Baca Juga: Sepupu Jadi Wali Pernikahan Sedarah Asal Bulukumba, Sang Ayah Ingin Kedua Anaknya Dibuang ke Laut
Saat didatangi di rumahnya, keduanya berada dalam rumah.
Warga hanya menemui anaknya di depan dan menanyakan keberadaan ibunya.
Namun, anaknya mengatakan bahwa sang ibu sedang tidur di dalam tetapi ditemani om-nya (pelaku AA).
"Dari pengakuan anaknya inilah yang makin membuat warga bergejolak dan meminta keduanya mengaku perbuatannya. Saat ditanya, keduanya mengakui dan kami sampaikan ke polisi untuk ditangkap," ucapnya.
Setelah diamankan, kepala Desa Lamunre Tengah melakukan pertemuan dengan masyarakat serta sejumlah pihak.
Mereka adalah ketua MUI, kepolisian, Dinas Perlindungan Perempuan dan Anak, tokoh agama, serta lembaga pemerhati perempuan dan anak.
Hasil keputusan bersama, masyarakat Desa Lamunre Tengah sudah tidak menerima keberadaan AA dan BI, serta keluarga mereka.
Masyarakat menginginkan agar keluarga tersebut angkat kaki dari kampung.
Di rumah tersebut tinggal 7 orang yakni 4 anak masing-masing 2 anak dari hubungan suami lama BI, 2 anak hasil hubungan cinta terlarang, serta tinggal orangtua pelaku dan kedua pelaku.
Dikutip dari Tribun Wow, pelaku AA yang pun mengaku ia melakukan hubungan sedarah dengan adiknya tersebut sejak tahun 2016.
Baca Juga: Geger Buah Pisang Disuntik Darah Penderita HIV,
Masih melansir dari Kompas.com, hubungan antar saudara kandung juga berpotensi menimbulkan masalah genetik hingga kecacatan fisik pada anak.
Hubungan darah ini juga pernah terjadi di masa lalu.
Secara historis, pernikahan sedarah dilakukan untuk mempertahankan sifat-sifat dalam garis darah dan ada pula dengan latar belakang mempertahankan kekuasaan.
Pada zaman Mesir Kuno, ada kisah yang melakukan pernikahan sedarah agar mencegah keluarga lain masuk yang berpotensi mewarisi takhta.
Pada 2015, sebuah studi meneliti 259 mumi Mesir dewasa dan menemukan mumi kerajaan memiliki ketinggian yang berbeda dari populasi umum.
Saat itu, bangsawan laki-laki memiliki postur lebih tinggi dari rata-rata dan bangsawan perempuan lebih pendek dari rata-rata.
Selain itu, ada juga kasus House of Habsburg yang pada masa kekaisarannya termasuk Spanyol, Austria, dan Hongaria. Garis keluarga ini berakhir saat Charles II lahir pada 1661.
Silsilah keluarga ini sangat kompleks karena pernikahan sedarah. Ibu Charles II adalah keponakan ayahnya, yang berarti neneknya juga merupakan bibi Charles II.
Akibatnya, Charles II mengidap berbagai cacat bawaan.
Cacat bawaan itu menyebabkan Charles II tidak bisa berbicara sampai umur empat tahun.
Ia juga tidak dapat berjalan sampai umur delapan tahun, bahkan Charles tidak bisa mengunyah karena bentuk rahangnya yang tidak biasa.
Namun, setelah kematian Charles II, hasil mengejutkan dari proses otopsi mengungkapkan bahwa Charles disebut tidak memiliki darah, jantungnya sebesar lada, paru-parunya berlubang, kepalanya penuh air, ususnya busuk , dan ia hanya memiliki satu testis yang sehitam batu bara. (*)
Source | : | Kompas.com,Tribun Wow |
Penulis | : | Veronica Sri Wahyu Wardiningsih |
Editor | : | Veronica Sri Wahyu Wardiningsih |
Komentar