Keberanian keluarga korban untuk melapor mendapat apresiasi yang sangat tinggi dari warga dunia.
Constand menuturkan mengenai apa yang dia rasakan setelah menjadi korban.
Menurutnya, saat terjadi korban penyerangan seksual, dia masih berusia remaja sehingga sedang senang bermain dan mengenyam pendidikan.
Namun, semenjak penyerangan seksual itu terjadi, Cinstand merasa dirinya hancur.
"Setelah serangan itu, saya tidak yakin apa yang sebenarnya terjadi tetapi rasa sakit itu berbicara banyak. Rasa malu itu luar biasa. Keraguan dan kebingungan diri membuat saya tidak beralih ke keluarga atau teman-teman saya seperti biasanya. Saya merasa benar-benar sendirian, tidak bisa untuk mempercayai siapa pun, termasuk saya sendiri," tutur Constand.
Bahkan, setelah kejadian tersebut Constand mengaku beberapa hari tidak bisa tidur, berhenti makan, dan mengasingkan diri dari teman-teman.
Constand setiap hari merasa tersiksa karena mengalami mimpi buruk penyerangan seksual yang dialaminya.
Komentar