Di bawah bimbingan Helita, ketiga siswa itu memutuskan untuk memulai pembahasan awal yang lebih serius mengenai kayu bajakah tersebut.
Penelitian diawali dengan uji pendahuluan di laboratorim sekolah.
Baca Juga: Dari Atlet Pra PON hingga Idap Kanker Otak, Ini Potret Agung Hercules dari Masa ke Masa
Lalu penelitian dilanjutkan dengan uji sampel penelitian lanjutan, yang menggunakan dua ekor mencit atau tikus betina atau tikus kecil berwarna putih, yangs udh diinduksi atau disuntik zat pertumbuhan sel tumor atau kanker.
Sel kanker berkembang di tubuh tikus dengan ciri banyaknya benjolan di tubuh, mulai dari ekor hingga bagian kepala.
Mereka lalu memberikan dua penawar atau obat yang berbeda terhadap kedua tikus.
Satu tikus diberi bawang dayak dalam bentuk cairan yang diminumkan ke tikus, sementara tikus lain diberi air rebusan yang berasal dari kayu bajakah.
Baca Juga: Kanker Otak Renggut Nyawa Agung Hercules, Pakai Ponsel Berjam-jam Bisa Jadi Pemicunya
"Setelah memasuki hari ke-50, mencit yang diberi air penawar dari bawang dayak mati, sementara mencit yang diberi cairan kayu bajakan tetap sehat, bahkan bisa berkembang biak," ujar Helita, Senin (12/8/2019).
Setelah melalui pembuktian terhadap media uji sampel, pada awal Mei 2019 penelitian dilanjutkan dengan memeriksa kadar yang terdapat pada kayu bajakah tersebut melalui uji laboratorium.
Source | : | Kompas.com,Tribun Bogor |
Penulis | : | Veronica Sri Wahyu Wardiningsih |
Editor | : | Veronica Sri Wahyu Wardiningsih |
Komentar