Setiyati mengaku, baru dikabari adiknya dari Taiwan, Kamis dini hari tadi pukul 02.00 WIB, dan dia langsung berangkat ke Jember.
“Saya dikabari dini hari tadi jam 02.00 WIB. Saat itu, adik saya telepon dan dia mengabari kalau suaminya meninggal dunia, dan dia minta agar anaknya dibawa saya untuk dirawat,” ujar dia, dengan mata berkaca- kaca.
Menurut Setiyati, adiknya tersebut berangkat kerja ke Taiwan sekitar enam bulan yang lalu. Tetapi baru bekerja sekitar tiga bulan yang lalu.
“Jadi, kan masih di penampungan dulu, dan adik saya baru bekerja tiga bulan di Taiwan. Sebenarnya mau pulang, tetapi belum mendapat izin,” ujar dia.
Setiyati bersama keluarganya mengaku sempat kebingungan mencari alamat rumah adiknya di Jember.
"Kami belum pernah sampai ke rumahnya, karena baru pindah ke perumahan. Tadi sempat kebingungan, dan alhamdulillah akhirnya ketemu. Ini setelah proses penyerahan dari berbagai pihak, langsung saya bawa ke Banyuwangi,” kata dia.
Proses penyerahan balita berinisial N tersebut dilakukan di kantor desa setempat dengan melibatkan sejumlah pihak, seperti kepolisian, pemerintah desa dan kecamatan, serta tim kesehatan.
Dikutip dari Tribun Jakarta, (16/8), Setiyati menegaskan, adiknya akan pulang ke Indonesia namun masih menunggu izin.
Source | : | Kompas.com,Tribun Jakarta |
Penulis | : | Veronica Sri Wahyu Wardiningsih |
Editor | : | Veronica Sri Wahyu Wardiningsih |
Komentar