GridPop.id - Sebuah kisah mengejutkan datang dari Depok, Jawa Barat.
Seorang bocah laki-laki pemulung viral di media sosial.
Pasalnya, ia dikira sudah meninggal ketika ditemukan di pinggir jalan, tapi ternyata hoaks.
Dari video yang beredar, ketika ditemukan, bocah pemulung ini dalam keadaan duduk tertelungkup mengenakan baju merah.
Baca Juga: Bertengkar Dengan Pacar, Ibu Ini Buang Bayinya hingga Patah Tulang, Kondisinya Bikin Syok!
Di depannya terletak karung tempat barang-barang hasil pulungannya.
Warga yang memvideokan mengira bocah pemulung ini sudah meninggal, bahkan menuliskan tulisan Innalillahi wa inna ilaihi Rojiun.
Ternyata kabar tersebut bohong alias hoaks, bocah pemulung itu masih hidup hingga detik ini.
Nama bocah pemulung ini adalah Dedi Putra Anggara (12), warga Gang Sarikaya, Depok Jaya, Pancoran Mas, Kota Depok.
Angga, panggilan akrab sang bocah pemulung ini ditemukan oleh ayahnya yang bernama ini Samsudin.
Dini hari, Samsudin langsung pergi ke kawasan Bojongsari, Sawangan, Depok demi bertemu dengan Angga.
Hal tersebut karena sang ayah begitu was was dengan pemberitaan di media sosial tersebut yang menyebutkan anaknya sudah meninggal.
Baca Juga: Gusar Diberi Obat Kedaluwarsa Dari Puskesmas, Terungkap Kondisi Janin Novi Sebulan Kemudian
"Jadi tetangga ada yang tau lokasi video Angga yang viral itu, langsung kesana berdua naik motor," ujar Dewi Oktaviani (42) ibunda Angga di kediamannya, Senin (19/8/2019).
Setelah beberapa lama mencari, Angga ternyata ditemukan dalam keadaan sehat.
Malah Angga ini sedang membeli nasi goreng.
Alhasil, sang ayah pun langsung memeluk erat Angga dan menangis sejadi-jadinya.
"Alhamdulillah Angga ada, lagi beli nasi goreng. Langsung saya turun saya peluk, gak kuat saya nangis," kata Samsudin, ayah Angga.
Melihat kenyataan tersebut, ibunda Angga geram.
Ia tidak habis pikir ada yang mengambil video anaknya ketika tengah tertidur lelap dan menyebutnya telah meninggal dunia.
Bahkan, ia pun sempat pingsan tak sadarkan diri ketika ada seorang relawan yang memberi kabar pada dirinya bahwa Angga telah meninggal dunia.
"Saya sempat pingsan pertama kali dengar kabar ada relawan telpon Angga meninggal, jahat banget yang nyebut anak saya meninggal dunia," ujarnya.
Baca Juga: Dilempar Sandal oleh Seorang Bos, Artis Ini Akhirnya Bongkar Berbagai Peristiwa yang Dialaminya
Menurut Angga, dirinya tak tahu kenapa beritanya meninggal bisa viral.
Padahal saat itu, ia sedang tidur di pinggir jalan
“Gak tahu siapa yang rekam aku, itu aku lagi tidur dipinggir jalan,” ujar Angga, ketika ditemui di rumah kontrakannya di Gang Sarikaya, Depok Jaya, Pancoran Mas, Depok.
Sementara itu, Samsudin pun meminta maaf lantaran dirinya belum bisa memenuhi segala kebutuhan Angga karena keterbatasannya.
Demi memenuhi kebutuhan keluarganya, Samsudin berprofesi sebagai penjual siomay keliling.
Sementara sang istri, Dewi Oktaviani (42) berprofesi sebagai ibu rumah tangga yang kerap membantu penghasilan suaminya dengan berjualan makanan.
“Maafin bapak nak, bapak belum bisa menuhin kebutuhan Angga selama ini,” ucap Samsudin menangis sambil merangkul Angga.
"Maafin bapak, gak bisa jagain Angga. Keadaan bapak kayak gini. Maafin bapak juga ya," tambah Samsudin masih dalam keadaan menangis.
"Angga janji gak bakal kabur lagi ya?" ujar salah seorang wartawan.
"Janji ya (gak kabur lagi)," ujar sang ayah.
Angga pun mengangguk dan berjanji dirinya tidak akan kabur lagi.
"Angga janji gak bakal kabur lagi," janji Angga.
"Dikira bapak udah ninggal, nanti disamperin ke akhirat. Bapak ikhlas ngurusin Angga," ujar Samsudin.
Sementara itu, Dewi ibunda Angga mengatakan bahwa Samsudin merupakan ayah tiri Angga.
Ayah kandung Angga, telah wafat sejak Angga berusia empat tahun dan Dewi pun menikah dengan Samsudin hingga melahirkan seorang anak yang kini menjadi adik dari Angga.
“Ayah Angga sudah meninggal sejak dia masih umur empat tahu, kemudian saya menikah sama bapak (Samsudin). Bapaknya juga sayang banget sama dia sudah kaya anak kandung sendiri,makanya sejak dengar kabar Angga meninggal dia panik terus sampai nyari kemana-mana," ujarnya.
Komentar