GridPop.ID - Pernikahan menjadi hari yang ditunggu oleh pasangan anggota TNI dan kekasihnya yang berasal dari Cilacap ini.
Namun, hari bahagia itu justru berubah menjadi tangis saat sang kekasih menerima berita duka.
Sang kekasih mendapatkan kabar bahwa calon suaminya telah tewas dalam kecelakaan sehari menjelang pernikahan mereka.
Dikutip dari Tribun Jakarta, (25/8), sosok Lettu TN Angga Pradipta meninggal dunia akibat alami kecelakaan yang terjadi di Kabupaten Cilacao, Jawa Tengah, pada Jumat (23/8/2019).
Lettu TNI Angga Pradipta meninggal dunia sehari menjelang pernikahnnya dengan sang kekasih.
Ia bahkan telah menyebarkan undangan pernikahannya.
Namun, pernikahan itu gagal dilaksanakan karena Lettu TNI Angga Pradipta tertabrak di perlintasan kereta tanpa palang di Desa Karangkandri RT 5 RW 4, Kecamatan Kesugihan, Kabupaten Cilacap, sekitar pukul 01.00 WIB.
Saat itu Lettu TNI Angga Pradipta tengah naik mobil Toyota Avanza dengan nomor polisi R 9503 KK yang dikendarai Wasto Haryo Susanto (50).
Wasto sendiri merupakan warga Desa Kuripan Kidul, Kecamatan Kesugihan, Cilacap.
Mobil tersebut melajut dari arah selatan menuju ke arah utara.
Hingga kemudian, sesampainya di perlintasan rel kereta tanpa palang pintu, di saat yang bersamaan datang dari arah barat ke timur kereta api barang semen.
Kereta api barang dengan nomor CC2061306 dengan masinis Sean Nurohman itu langsung menabrak mobil yang dinaiki Lettu Inf Angga.
Akibatnya, Wasto mengalami luka berat, sedangkan Lettu Inf Angga meninggal dunia saat dibawa ke RSUD Cilacap.
Lettu Inf Angga mengalami luka parah pada bagian kepala belakang, pendarahan di beberapa bagian tubuh, serta mengalami patah tulang.
Kini Lettu Inf Angga sudah dimakamkan di rumah duka, Jalan Kantil No. 32 RT 6 RW 2, Desa Kuripan, Kecamatan Kesugihan.
Humas PT KAI Daop V Purwokerto, Supriyanto, membenarkan terjadinya kecelakaan di km 8+650 antara Stasiun Karangkandri-Kesugihan, Cilacap.
Supriyanto menuturkan masinis kereta api sudah memberikan semboyan 35 atau klakson.
Namun pengemudi tidak mendengar sehingga kecelakaan pun tak bisa dihindarkan.
Lintasan tanpa palang pintu itu pun sebenarnya juga sudah dijaga sukarelawan, namun tidak diketahui pasti apakah saat itu sukarelawan ada di tempat.
"Sebenarnya lintasan itu dijaga sukarelawan dari Pemkab Cilacap," kata Supriyanto.
Baca Juga: Angelina Sondakh: Saya Merasa Mas Adjie Selalu Ada
Kepergian Lettu TNI Angga Pradipta tentu menyisakan duka mendalam bagi keluarga termasuk sang kekasih, Diar Kusuma Dewi.
Dikutip dari Surya.co.id, Diar Kusuma Dewi mengenang komunikasi terakhirnya dengan sang kekasih sebelum meninggal akibat kecelakaan.
Diar Kusuma Dewi tak pernah menyangka bahwa sehari menjelang pernikahannya, ia justru mendapatkan kabar duka.
Kekasih Lettu TNI Angga Pradipta itu menuturkan sempat melakukan video call.
Baca Juga: Sah! Ibu Kota RI Akan Dipindah ke Kalimantan Timur, Presiden Jokowi Ungkap Alasan Dibaliknya
"Akad nikah semestinya digelar hari ini pada Sabtu (24/8/2019). Waktu di bandara kita masih sempat video call dan bercanda 'cie pengantin baru' begitu dianya ke saya," ucap Diar Kusuma Dewi.
"Waktu perjalanan di kereta dia juga masih sempat video call juga," imbuhnya.
"Dia lalu ketiduran hingga jam 00.00 WIB malam, lalu saya WA 'sudah sampai mana' terus dia balas 'ini baru sampai yang',"ujar Diar yang selalu memantau kekasihnya melalui pesan WhasApp.
Baca Juga: Baru Seminggu Menikah, Potret Artis Wanita Ini Bikin Salah Fokus Karena Bentuk Perutnya, Hamilkah?
Namun selepas pukul 00.00 WIB ternyata menjadi komunikasi terakhir mereka karena pesan dari Diar sudah tidak dibalas lagi.
Diar menceritakan almarhum Angga saat itu sampai di Stasiun Kroya.
Dia kemudian dijemput oleh ayahnya, Wasto Haryo Susanto menggunakan kendaraan Toyota Avanza R 9503 K.
Sekira pukul 01.30 WIB keduanya pergi meninggalkan Stasiun Kroya untuk pulang ke rumah mereka yang berada di Desa Kuripan, Kecamatan Kesugihan, Kabupaten Cilacap.
Baca Juga: Terungkap, Mas Kawin Pernikahan Mayangsari dan Bambang Trihatmodjo, Faktanya Bikin Tercengang!
Namun, berdasarkan informasi dari Diar, ayah dari almarhum Lettu Angga saat itu dalam kondisi kelelahan.
Mengingat sebelumnya ayah dari almarhum sempat mengirim surat undangan untuk keluarga yang berada di daerah Majenang.
"Bapaknya kebetulan habis mengantar undangan dari Majenang, karena Sabtu kita akan akad jadi dia memberitahu saudaranya untuk datang," katanya.
Sang mempelai wanita, Diar mengetahui kabar duka tersebut dari adik korban yang memberitahukan korban dalam keadaan kritis.
"Saya kira waktu itu bercanda, karena sore hingga malam kita masih bercanda dan video call," ucap Diar.
Mendengar kabar tersebut dia akhirnya langsung ke ruang IGD RSUD Kabupaten Cilacap.
Akan tetapi ketika sampai di sana, Angga sudah tidak berada di ruang IGD tetapi sudah di ruang jenazah.
"Saya sudah seperti orang tersambar petir, bayangkan saja mas besok mau akad, pacarannya kita sudah 7 tahun," ungkap Diar berlinang air mata.
Benih-benih cinta itu tumbuh semenjak Diar lulus SMA dan Angga masih bersekolah di SMA Taruna Nusantara yaitu dari tahun 2013.
Firasat akan kepergian sang kekasih sudah dirasakan oleh Diar semenjak malam.
Dia merasa ada sesuatu yang aneh dan tidak nyaman ketika Angga sampai di Stasiun Kroya.
"Selepas itu saya tidak bisa tidur sama sekali, saya mau akad nikah tetapi kenapa saya tidak senang. Semestinya hari ini saya mau akad, tetapi Jumat nya dia malah meninggal. Padahal dia sudah senang sekali dan sangat antusias pulang karena akan nikah," kenangnya. (*)
Source | : | Surya.co.id,Tribun Jakarta |
Penulis | : | Veronica Sri Wahyu Wardiningsih |
Editor | : | Veronica Sri Wahyu Wardiningsih |
Komentar