GridPop.id - Balas dendam sering didengar dalam berbagai cara.
Namun, dendam berkepanjangan bisa membuat akal sehat menjadi hilang.
Seperti yang dialami pensiunan marinir 69 tahun ini.
Ia memilih untuk tetap mendendam pada seorang teman sekolah yang pernah menyiksanya, dan membalaskan 50 tahun kemudian.
Pria itu berasal dari Thailand, bernama Thanapat.
Thanapat baru-baru ini menghadiri reuni sekolah dengan teman sekelasnya masa SMA angkatan 1966.
Mereka berkumpul di sebuah restoran, mengobrol dan minum.
Ada banyak orang yang hadir di acara itu, termasuk pria yang dulu pernah menyiksanya.
Suthud, salah satu mantan teman sekelas Thanapat, biasa mengganggunya di sekolah.
Suthud bersama teman sekelasnya yang lain, pernah mengubur Thanapat hidup-hidup.
Thanapat hampir mati, tetapi berhasil melarikan diri dan segera putus sekolah setelah kejadian itu.
Ketika mereka berada di reuni, Thanapat tidak bisa percaya Suthud bersama teman sekelasnya yang lain berupaya melacaknya setelah bertahun-tahun.
Dan yang lebih buruk adalah Suthud bersama teman sekelasnya yang lain berpura-pura tidak terjadi apa-apa di masa lalu.
Saat Thanapat duduk di sana, dia tiba-tiba mulai mengingat semua kenangan buruk yang dia miliki saat bersama di sekolah.
Dia berusaha menutup telinganya, tetapi dia masih bisa mendengarnya.
Ketika dia tidak tahan lagi, Thanapat mengambil pistol dan menembak perut Suthud.
Suthud jatuh ke tanah, dan tubuhnya berlumuran darah.
Sementara beberapa mantan teman sekelasnya melarikan diri dari tempat kejadian.
Suthud di bawa ke rumah sakit tempat dia dinyatakan meninggal.
Selama waktu ini, Thanapat menyalakan sebatang rokok dan duduk di toko sendirian.
Polisi tiba beberapa saat kemudian dan mengambil pistolnya.
Mereka juga menemukan beberapa senjata di tempat kejadian, tetapi Thanapat mengatakan bahwa ia diizinkan untuk menyimpan beberapa senjata setelah ia pensiun.
Thanapat mengatakan bahwa dia tidak menyesal tentang apa yang dia lakukan karena rasanya dia mengubur Suthud hidup-hidup.
Polisi sekarang sedang menyelidiki masalah ini.
Source | : | Tribun Medan |
Penulis | : | None |
Editor | : | Gridaidi |
Komentar