GridPop.ID - Surga di bawah telapak kaki ibu, mungkin itu kalimat yang selalu menyertai langkah seorang anak agar selalu menghormati ibunya.
Namun belakangan ini viral sebuah video yang menunjukan sikap seorang anak laki-laki yang tega menganiaya ibunya sendiri dengan menendang kepala menggunakan kaki.
Beberapa hari setelah video itu viral dan pelaku sudah meminta maaf, namun berita duka menyelimuti keluarga tersebut.
Baca Juga: Menyayat Hati, Ibu yang Kepalanya Diinjak Anak Kandungnya Meninggal Dunia, Ini Penyebabnya
Dikutip via Kompas.com, Selasa (27/8/2019), kabar duka menyelimuti keluarga Novi Dwi Cahyani, kakak dari pelaku kekerasan terhadap ibu yang sempat viral di media sosial pada Rabu (21/8/2019).
Tidak disangka, setelah beberapa hari, sang ibu dikabarkan meninggal dunia, Selasa (27/8/2019), pukul 14.00 WIB.
Namun ia meninggal bukan karena dianiaya, melainkan akibat sakit komplikasi yang dideritanya.
Kabar tersebut seperti yang diinfokan oleh akun Facebook Humas Kepolisian Resor Kota Besar (Polrestabes) Surabaya.
"Innalillahi wainna ilahi rojiun, telah meninggal dunia karena sakit, ibu Rusmini. Ibu yang Videonya sempat viral di Media Sosial.
Barusan Humas Polrestabes Surabaya menghubungi mas syukur (anak no 1), benar bahwa ibunya meninggal dunia di Rs Soewandi hari ini skj. 14.00 wib karena Sakit Komplikasi.
Jenazah Rencana akan Dimakamkan di TPU Ngagel Selesai Sholat Isya," tulis akun tersebut.
Saat dikonfrimasi, Kaur Kasubbag Humas Polrestabes Surabaya Ipda Khoirul Umam pun membenarkan hal tersebut.
"Iya betun. (Meninggalnya) di RS Soewandi, jam 2. Pemakaman habis Isya," ujarnya, Selasa (27/8/2019) malam.
Umam menambahkan, meninggalnya Rusmini tidak ada sangkut paut dengan kelakuan sang anak.
Namun yang bersangkutan, imbuhnya, sudah mempunyai riwayat penyakit jantung.
"Jadi Sabtu siang sempat opname. Tadi (Selasa) siang meninggalnya," imbuhnya.
Baca Juga: Padahal Baru Nikah, Cut Meyriska Sudah Berulah hingga Bikin Roger Danuarta Lakukan Hal Ini, Ada Apa?
Kemudian, ketika warga tengah melakukan persiapan jenazah sebelum dimakamkan, anggota Bhayangkara Pembina (Bhabin) Kecamatan Tegalsari, Surabaya turut mendampingi anak, pelaku kekerasan.
Anggota tersebut membantu menenangkan sang anak agar ikhlas dan mendoakan yang terbaik untuk sang ibunda.
"Selama ini si anak sudah mulai membaik, benar-benar minta maaf, kami juga memberikan pengawasan kepada anak," ujar Umam.
Sebelumnya, sebuah video menampilkan anak yang tengah berdebat dengan ibunya beredar di media sosial pada Rabu (21/8/2019).
Dikutip dari Tribunnews.com, dalam video viral tersebut awalnya seorang pria yang diketahui bernama Andre nampak beradu mulut dengan ibunya.
Bahkan ia sempat melempar guling ke arah sang ibu.
Percekcokan dalam video berdurasi 39 detik itu diakhiri dengan tindakakan sang anak menendang kepala ibunya mengunakan kaki kanan.
Kasus kekerasan dalam video viral itu telah ditangani Polsek Tegalsari, Surabaya.
Diketahui, sang anak mencoba meminta uang sebesar Rp 10.000 kepada ibunya, tetapi sang ibu tidak memberikan uang tersebut dan justru menasihati anaknya.
Alhasil, karena tidak mendapatkan apa yang diinginkan, sang anak kesal dan melampiaskan amarahnya dengan melemparkan bantal dan menginjak kepala ibunya.
Sontak, video tersebut mendapatkan respons tinggi dari warganet. Namun, si pengunggah telah menghapus video tersebut tidak lama setelah rekaman itu viral di beberapa media sosial pada pekan lalu.
Dikutip dari Surya.co.id, Sebelum tutup usia, Ibu Rusmini menyampaikan pesan terakhir kepada anak-anaknya, tak terkecuali kepada Andre, anak bungsu yang pernah menginjak kepalanya.
Disampaikan oleh anaknya yang bernama Novi, Ibu Rusmini hanya menyampaikan lima patah kata saja.
Ibu Rusmini ternyata meminta kepada putrinya tersebut untuk menjaga adiknya, Andre dan juga sang ayah.
"Minta jaga adik sama bapak," kata Novi di rumah duka Kedondong Kidul gang 1 RT 05/RW 06, Kelurahan Tegalsari, Kecamatan Tegalsari, Surabaya, Selasa (27/8/2019).
Andre yang sebelumnya diberitakan sudah berubah, menyampaikan beberapa hal kepada Ibu Rusmini sebelum ia tutup usia.
Ibu Rusmini yang mendengar perkataan putra bungsunya tersebut lantas bereaksi tak terduga.
Disampaikan oleh kakak kandungnya, Novi, Andre juga merasa terpukul atas kepergan ibundanya.
Novi pun mengatakan kalimat-kalimat terakhir Andre kepada Ibu Rusmini.
Andre memohon agar ibunya tetap kuat dan ia pun erjanji akan menuruti permintaanya.
"Adik saya bilang : bu kalau kuat ayo, aku akan kerja, aku nurut ibu, ibu minta apa saja aku turuti. Ojo nganu aku terus aku gak popo," ujar Novi (26) saat ditemui di rumah duka di Kelurahan Tegalsari, Kecamatan Tegalsari, Selasa (27/8/2019).
Mendengar permohonan maaf dari Andri, Rusmini yang drop akibat sakit jantung dan paru-paru yang dideritanya selama 26 tahun itu merespon. Meski hanya berbaring.
"Ibu masih merespon saat dibisiki sama adik saya. Langsung meneteskan air mata," terang Novi. (*)
Source | : | Kompas.com,Tribunnews.com,Surya.co.id,GridPop.ID |
Penulis | : | Veronica S |
Editor | : | Veronica S |
Komentar