GridPop.ID - Kisah haru selalu tak lepas dari perjuangan seseorang untuk mendapatkan pendidikan.
Salah satunya yang sering terjadi ialah perjuangan para taruna untuk meraih mimpi hingga banyak berkorban.
Seperti yang diberitakan GridPop.ID sebelumnya, seorang perwira TNI AD bernama Yusuf Maulana Abdullah baru saja lulus dari Akademi Militer (Akmil) tingkat IV tahun 2019.
Awalnya, anak tukang ojek itu hanya ingin menjadi bintara yang menurutnya sudah bisa membahagiakan orangtua.
Namun nasib berkata lain, Yusuf yang memiliki nilai terlalu bagus malah dialihkan ke sekolah perwira.
Dalam video di kanal Youtube TNI AD, kisah Yusuf menjadi salah satu perjuangan yang membuat haru.
Pasalnya, sang ibu yang sempat sakit sebelum ia daftar menjadi taruna harus menelan kenyataan pahit.
Ibunya menutup usia saat Yusuf mengenyam pendidikan pada tingkat tiga. Pada waktu ibunya menghembuskan napas terakhir, ia tengah bersiap akan menjalankan latihan.
Mirisnya, saat itu Yusuf tidak mengetahui kabar sang ibu karena ayahnya sendiri juga tidak memberi tahu.
Baru-baru ini juga terdapat kisah haru dari seorang anak yang sukses menggapai mimpinya setelah sekian lama menghadapi kegagalan.
Dikutip dari Sosok.ID, Minggu (1/9/2019), adalah Fadlul Rohman adalah anak kedelapan dari sembilan bersaudara asal Kabupatern Banyuwangi, Jawa Timur.
Anak dari seorang petani bernama H. Burhanuddin bukan menjadi halangan untuk dapat mengabdi sebagai seorang Tentara.
Banyak lika-liku ia tempuh hingga pada tahun 2019 ini bisa lolos dan diterima di Akademi Militer.
Dilansir dari Chanel Youtube Resmi TNI AD, Pemuda yang disapa Fadlul tersebut lahir pada 10 April 1998, merupakan anak seorang petani jeruk musiman di tanah kelahirannya, Banyuwangi.
Baca Juga: Ribut Besar, Istri Denny Cagur Mengamuk Sampai Lempar Makanan hingga Ucapkan Kalimat Ini, Ada Apa?
Sejak kecil, Fadlul sudah mendambakan menjadi seorang prajurit TNI, bahkan ia sangat ingin masuk di Kopassus.
Fadlul lulus dari MAN 2 Banyuwangi pada tahun 2016, kemudian ia berinisiatif untuk mendaftar Akademi Militer (Akmil) di Kodam V Brawijaya.
Namun, di kesempatan pertama ini Fadlul Rohman harus menerima kegagalan setelah tak lolos ke tingkat selanjutnya dari tingkat Sub Panda.
Tak menyerah begitu saja, Fadlul pun mencoba peruntungan di CABA TNI AD di tahun yang sama dan kali ini juga harus gagal di tingkat Sub Panda seperti sebelumnya.
Saat gagal masuk Akmil, Fadlul berkeinginan untuk mendaftar perguruan tinggi negeri.
Namun semua itu hanya sebatas mimpi, lantaran kedua orangtua yang berprofesi sebagai petani tidak sanggup membiayai ongkos pendidikan tingginya.
Sebelum kembali mendaftar Taruna Akmil tahun 2017, Fadlul sempat bekerja menjadi asisten apoteker di sebuah apotek di Banyuwangi.
Pembukaan seleksi Taruna 2017 pun dibuka, hal itu tak disia-siakan oleh Fadlul untuk kembali mencoba peruntungannya masuk Akmil.
Seperti tahun sebelumnya ia gagal kembali dalam seleksi penerimaan TNI di tingkat yang sama, Sub Panda.
Di tahun yang sama ia sudah gagal empat kali baik di Akmil Angkatan darat maupun Angkata Udara.
Saat berada di Surabaya, karena tak ada biaya untuk tinggal selama di sana Fadlul sempat tinggal di Kantor Ikatan Pelajar Nahdahtul Ulama.
Tak menyerah sampai di situ, Fadlul berpindah dari Surabaya ke Jakarta untuk mendaftar Akmil melalui Kodam Jaya. Alasannya sama, orangtuanya tak punya cukup dana untuk membiayai Fadlul di Surabaya.
Di Jakarta sendiri sebenarnya ia memiliki kakak kandung yang sudah lebih dulu menjadi anggota TNI bertugas di Jakarta. Namun itu bukan menjadi alasan Fadlul untuk menumpang di rumah sang kakak.
Fadlul Rohman di Jakarta tinggal di Sebuah Masjid sebagai Takmir Masjid tersebut.
Ia juga mengajar ngaji dan hadroh di Masjid tersebut hingga menjadi salah satu orang yang membantu berkembangnya remaja Masjid di wilayah tersebut.
Di Masjid itu ia juga belajar akademik dari salah satu remaja masjid yang kuliah di jurusan pendidikan matematika.
Pada tahun 2018 lalu, ia juga masih bertekad untuk masuk Akmil. Fadlul pun mendaftar Akmil TNI AD dan AU, serta Bintara AD dan AU.
Keempat-empatnya ia gagal lolos lagi, dan harus menunda untuk masuk menjadi anggota TNI kala itu.
Tahun 2019 ia kembali mendaftar menjadi Taruna Akmil, dan usahanya setelah gagal berkali-kali dari tahun 2016 terbayar lunas.
Fadlul Rohman lolos di tes Sub Panda dan tingkat Panda dengan nilai terbaik. Ia pun berangkat ke Akademi Militer menjadi Taruna Angkatan Darat di tahun ini.
Dilansir dari akun Instagram @tni_angkatan_darat, yang mengunggah sebuah video dimana Pangliman TNI Hadi Tjahjanto melaksanakan sesi tanya jawab kepada Fadlul Rohman sebagai calon Taruna.
Di video tersebut Panglima TNI juga menanyakan pekerjaan orangtua Fadlul sebagai pentani.
Saat dilihat, tangan Fadlul penuh dengan luka dan kasar akibat sering membantu orangtuanya mencangkul di sawah.
(*)
Source | : | GridPop.ID,Sosok.ID |
Penulis | : | Veronica Sri Wahyu Wardiningsih |
Editor | : | Veronica Sri Wahyu Wardiningsih |
Komentar