GridPop.ID - Anjing menjadi salah satu hewan peliharaan yang bisa bersahabat dengan manusia.
Namun belakangan ini, kasus anjing gigit manusia kembali mengagetkan publik.
Gigitan anjing tersebut bahkan menyebabkan korban yang diketahui bernama Yayan meninggal dunia di rumah majikannya berinisial TD, Jalan Langgar RT 04/RW 04, Kelurahan Cilangkap, Kecamatan Cipayung, Jakarta Timur, Jumat (30/8/2019).
Dikutip dari Kompas.com, berdasarkan pemeriksaan saksi yang merupakan keluarga TD, diduga TD memerintahkan Yayan untuk memberi makan anjingnya yang berjenis malinois belgian itu.
Yayan sempat menolak karena takut, namun karena merasa tidak enak lantaran ia baru dua minggu bekerja, Yayan akhirnya menuruti perintah TD. Saat membuka kandang anjing, Yayan langsung diserang anjing tersebut.
"Langsung nerkam, lukanya banyak ada di leher, di payudara, di dada, paling banyak dada tengah banyak luka cakaran," Kata Kapolsek Cipayung Kompol Abdul Rasyid di Mapolsek Cipayung, Senin.
Yayan yang bersimbah darah langsung dilarikan ke Rumah Sakit Adhyaksa. Namun, karena lukanya parah, korban dirujuk ke Rumah Sakit Polri Kramat Jati. Sesampainya di RS Polri, korban meninggal dunia.
"Dari pihak keluarga (korban) tidak menghendaki untuk diautopsi. Makannya kami keluarga korban ke sini untuk berikan pernyataan untuk rumah sakit agar tidak diautopsi," ujar Abdul.
Presenter televisi Bima Aryo disebut sebagai pemilik malinois begian, anjing yang menyerang asisten rumah tangga (ART) bernama Yayan (35) hingga tewas di Cipayung.
"Iya (Bima Aryo) yang punya anjing itu, yang artis," kata Kepala Seksi Peternakan dan Kesehatan Suku Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan dan Pertanian (Sudin KPKP) Jakarta Timur Irma Budiani saat dikonfirmasi wartawan, Senin (2/9/2019).
Irma menjelaskan, anjing yang diberi nama Sparta itu sudah tiga kali melukai warga. Yang pertama, anjing itu menyerang kuli bangunan yang bekerja di rumah Bima. Kedua, Sparta menyerang seorang wanita tua hingga luka parah.
"Sekitar delapan bulan yang lalu deh dia gigit lagi, gigit ibu-ibu tua, dikoyak, habis darahnya keluar. Sama yang sekarang yang tewas (Yayan)," ujar Irma.
Irma menambahkan, petugas Sudin KPKP Jakarta Timur pernah mengobservasi Sparta sekitar satu tahun yang lalu, usai anjing itu menggigit kuli bangunan.
"Kami pernah observasi, tapi pemiliknya bilang observasi datang saja ke lokasi karena takutnya petugas observasinya yang digigit. Makannya petugas kita yang datang ke lokasi untuk observasi selama dua minggu dan sudah diobservasi, (hasilnya) negatif rabies," ujar Irma.
Pascatewasnya Yayan, petugas Sudin KPKP akan kembali observasi anjing tersebut guna mengetahui apakah anjing itu mengidap rabies atau tidak.
"Setiap anjing menggigit wajib kami observasi, kami diagnosa rabies, tapi harus diobservasi. Waktu observasi Sparta pertama itu negatif rabies. Di rumahnya itu ada beberapa anjing, tapi yang paling galak ya Sparta, pokoknya dia cuma bersahabat sama Bima Aryo," ujar Irma.
Dikutip dari Tribunnews.com, Bima Aryo akhirnya buka suara soal meninggalnya ART yang diserang oleh anjing miliknya.
Sebelumnya, Bima belum bisa berbicara banyak tentang kasus itu. Diketahui Bima sedang tidak berada di rumah saat insiden terjadi.
Saat dihubungi (2/9/2019), Bima belum bisa memberikan komentarnya karena sedang disibukkan resepsi pernikahan.
Bima Aryo memang baru saja melangsungkan pernikahan di Jakarta, Minggu (1/9/2019) lalu.
Namun, Bima menjanjikan, ia akan tetap memberikan klarifikasi terkait kasus ini. Ia masih ingin mengetahui secara detail kronologi kejadian.
Terlebih, menurutnya, saat itu di lokasi kondisi cahaya tengah minim.
"Nah itu dia kita nggak tahu (apakah benar Sparta yang menyerang), pas kejadian kan gelap. Kita nggak tahu nih. Makanya saya juga mau tanya-tanya dulu. Saya baru banget selesai urusan wedding. Maaf banget, ya, nanti kita keep in touch," katanya.
Hari ini (3/9/2019), Bima Aryo mengungkapkan pada bahwa ia dan keluarga turut berdukacita atas meninggalnya Yayan, ART yang diserang Sparta, anjing.
Bagi Bima, kejadian itu merupakan tragedi yang membuat ia sekeluarga turut bersedih.
"Tentu ini sebuah tragedi, yang menyedihkan bagi kita semua," ucapnya saat dihubungi, Selasa (3/9/2019). (*)
Source | : | Kompas.com,Tribunnews.com |
Penulis | : | Veronica Sri Wahyu Wardiningsih |
Editor | : | Veronica Sri Wahyu Wardiningsih |
Komentar