GridPop.id - Masih ingat dengan nama pesepakbola Budi Sudarsono?
Ya, pesepakbola terkenal Indonesia era tahun 1990-an itu mendadak bikin geger.
Mantan penyerang tim nasional ini tertangkap kamera sedang berjualan sepatu seken (bekas).
Dalam foto yang membuat warganet heboh itu, pemilik julukan 'Si Ular Piton' ini tampak santai dengan menggunakan kaus berkerah dan celana pendek berwarna hitam.
Dia terlihat sedang duduk bersila di atas terpal di antara sepatu-sepatu seken.
Menjawab hal ini, Budi pun tertawa saat Tribunbatam.id menghubunginya, Minggu (8/9/2019) pagi.
"(Tertawa) Tidak, itu saya sedang berada di kawasan Jodoh Batam. Mau beli oleh-oleh untuk keluarga dan rekan di kampung," kata Budi via telepon.
Budi pun tak ingin terlalu mengomentari tindakan yang membuat heboh para penggemarnya itu.
"Saya tidak masalah, toh saya mau bekerja apa saja yang penting halal," sambung Budi lagi.
Dari penuturannya, Budi mengaku telah terbiasa dengan berbagai macam pemberitaan yang terkait dengan dirinya.
"Biasa itu, kadang yang baik disyukuri dan yang seperti ini (berita jualan sepatu seken) juga tidak masalah," tambah Budi.
Profil Budi Sudarsono
Budi Sudarsono lahir di Kediri, Jawa Timur, 19 September 1979 (umur 40 tahun)
Ia adalah mantan pemain sepak bola andalan tim nasional (timnas) Indonesia.
Gocekan mautnya seakan dijadikan momok oleh lawan-lawannya saat bertanding di lapangan.
Sempat dipanggil timnas untuk bermain di kejuaraan Piala Asia pada tahun 2004, ia berhasil menorehkan gol kemenangan saat bertanding melawan Qatar.
Ada berbagai julukan yang diberikan kepada Budi Sudarsono, seperti "budigol" maupun si "ular phyton".
Hal ini tidak terlepas dari gaya permainan yang ia peragakan, yang dapat mengundang decak kagum bagi siapa saja yang melihat aksinya.
Ia dapat dikatakan sebagai seorang striker yang oportunis dan mampu memanfaatkan berbagai peluang, bahkan pada ruang sempit sekalipun.
Sayangnya emosi kadang membuatnya hilang kendali. Peluang yang matang sekalipun kadang tidak dapat diselesaikan menjadi gol.
Budi sempat bergabung dengan klub Deltras Sidoarjo, Persija Jakarta, Persik Kediri, dan sriwijaya FC.
Budi Sudarsono juga pernah bergabung bersama PSS Sleman.
Bulan Mei 2013 Budi Sudarsono akhirnya berlabuh ke klub Divisi Utama LPIS dari kota Nganjuk Persenga Nganjuk dan musim 2013/2014 Budi Sudarsono memperkuat salah satu tim raksasa divisi utama yaitu Persikabo.
Berakhirnya Liga Indonesia 2007, Budi mencoba peruntungan di Malaysia dengan menerima tawaran PDRM (Polis Diraja Malaysia), klub anggota Liga Super Malaysia.
Budi dikontrak selama 4 bulan dengan nilai kontrak sekitar Rp 1,5 juta.
Sejauh ini Budi telah mencetak 5 gol, 2 gol dicetak pada debutnya bersama PDRM di ajang Piala FA
Malaysia melawan KOR RAMD dengan skor akhir 5-1 untuk PDRM.
Sebuah golnya dipersembahkan di Liga Super Malaysia ke gawang Perak FC, gol pembukanya tidak membawa kemenangan untuk timnya, PDRM dibantai Perak FC dengan skor 5-1.
Diketahui, mantan Timnas Budi Sudarsono sendiri telah berada di Kota Batam sejak beberapa waktu lalu untuk memimpin tim Persatuan Sepak bola (PS) Batam berlaga di Liga 3 Provinsi Kepri.
Namun sayang, dalam kompetisi yang digelar di Stadion Gelora Citramas Batam itu, Budi gagal membawa anak asuhnya keluar sebagai pemenang Liga 3 Provinsi Kepri.
"Masih banyak PR (pekerjaan rumah) bagi saya dan ini saya masih di Batam juga kok," pungkas Budi.
Kedatangan Budi Sudarsono, eks pemain Timnas Indonesia, tentu membawa angin segar bagi para pencinta sepakbola di Kota Batam.
Sejak Kamis (8/8), ia akan menjabat sebagai Pelatih Kepala Persatuan Sepakbola (PS) Batam.
Hal ini pun dibenarkan oleh manajemen tim PS Batam. Seperti penuturan Manajer PS Batam, Mulyadi.
“Jatuhnya pilihan terhadap Budi merupakan keputusan yang tepat. Semoga dengan kehadiran Budi, perkembangan sepakbola di Batam dapat berkembang,” ujarnya kepada Tribunbatam.id.
Sementara itu, pemain asal Kediri, Jawa Tmur, ini banyak bercerita kepada Tribun mengenai keputusannya untuk melatih skuat utama PS Batam jelang gelaran Liga 3 Provinsi Kepri 26 Agustus 2019 nanti.
Komentar