Itulah salah satu kisah pasien yang dituturkan Rajiv.
Rajiv tentu tak percaya dan menganggapnya sebagai omong kosong.
Sebab, secara medis dan ilmiah, mereka tak bisa apa-apa lagi karena detak jantunnya berhenti, kepalanya dibungkus es dan otaknya tak berfungsi.
Rajiv mengaku orang yang materialistis.
Kariernya sebagai dokter naik pesat.
Selama 25 tahun berkarier, kekayaannya juga cepat melimpah.
Dia menjadi Kepala Anestesi Bakerspield Heart Hospital, California, AS.
Apalagi, dia juga ikut mendirikan sebuah klinik.
Dia jual rumah sederhananya menjadi rumah bagus, bahkan kemudian bisa membeli mansion.
Melihat neraka
Rajiv yang dulu hanya mengendarai mobil Jepang, kemudian bisa membeli Porche dan Hummer.
Bahkan, dia sudah merencanakan akan membeli Ferrari, sebelum akhirnya dia jatuh sakit dan didiagnosis kena kanker prostat pada 2008.
Dia marah kepada Tuhan.
"Apa yang sudah saya lakukan sehingga mendapat penyakit ini?" protesnya.
Sempat menjalani 5 operasi, dia kemudian harus menjalani operasi lagi, dibius total, dan dibedah tubuhnya.
Penulis | : | |
Editor | : | Popi |
Komentar