GridPop.ID - Hari telah berganti, namun rasa kehilangan dan duka atas kepergian Presiden ketiga RI Bacharuddin Jusuf Habibie masih tetap terasa.
Di balik duka yang seolah belum ada ujung itu, rupanya ada rasa lain yang menyelinap di benak orang-orang yang mengantarkan jenazah BJ Habibie menuju ke peristirahatan terakhir.
Rasa yang membuncah itu dirasakan oleh sopir mobil jenazah BJ Habibie saat mengantarkan mendiang ke samping Ainun di TMP Kalibata, Jakarta Selatan.
Dikutip dari Kompas.com, sebelumnya BJ Habibie menghembuskan napas terakhir pada ada Rabu (11/9/2019) pukul 18.03 WIB.
Habibie meninggal dunia karena sudah berusia tua sehingga sejumlah organ dalam tubuhnya mengalami degenerasi. Salah satunya adalah jantung.
Habibie telah menjalani perawatan intensif di RSPAD Gatot Soebroto sejak 1 September 2019.
Baca Juga: Ini Fakta Thareq Kemal Habibie yang Pakai Penutup Mata, Punya Putri Cantik dan Istri yang Hebat
Jenazah sempat disemayamkan di rumah duka di Jalan Patra Kuningan XIII Blok L15/7 No 5, Setiabudi, Jakarta Selatan.
Saat diberangkatkan ke Taman Makam Pahlawan (TMP) Kalibata, jenazah BJ Habibie dimasukan ke dalam peti jenazah,
Peti jenazah mendiang dibalut bendera Merah Putih ketika hendak diberangkatkan ke persemayaman terakhir.
Jenazah diserahkan oleh pihak keluarga yang diwakili oleh anak kedua Habibie yakni Thareq Kemal Habibie.
Anak pertama Habibir, Ilham Akbar Habibie, turut serta mengantar jenazah menuju tempat peristirahatan terakhir.
"Saya atas nama keluarga Bacharuddin Jusuf Habibie kepada pemerintah untuk dimakamkan di TMP Kalibata dengan upacara militer," ujar Thareq.
Pada Kamis (12/9/2019) sekitar pukul 13.00 WIB, jenazah mulai dibawa dari rumah duka menuju TMP Kalibata.
Saat itu, Serma Suharyanto ditugaskan menjadi sopir mobil jenazah Habibie menggunakan mobil berpelat nomor 9647 VII.
Dikutip dari Warta Kota, Serma Suharyanto membagikan tanggapannya yang pertama kali bertugas jadi sopir mobil jenazah.
Baca Juga: Gagal Jantung, Penyakit yang Diderita BJ Habibie Sebelum Meninggal Dunia, Ternyata Begini Bahayanya
"Haru dan bangga, bisa mengantarkan beliau," kata Serma Suharyanto yang tengah bersiap di balik kemudi untuk mengantarkan jenazah Habibie ke TMP Kalibata.
Suharyanto yang sehari-hari bertugas Garnisun Tetap (Gartap) I/Jakarta itu mengatakan, tak ada persiapan khusus. Ia hanya menjalankan tugas yang telah diberikan.
"Tiap hari memang monitor kondisi beliau saat di rumah sakit. Semalam ditugaskan untuk kemudikan. Saya tidak ada persiapan. Ini merupakan tugas yang telah diperintahkan. Saya wajib menjalankan sebaik-baiknya," tegas anggota Garnisun Tetap (Gartap) I/Jakarta ini.
Letting 1996 ini juga menyebut bahwa mobil tersebut adalah yang sering digunakan untuk mengantar jenazah para petinggi negara.
"Kemarin waktu Bu Ani (Ani Yudhoyono) juga pakai mobil ini. Tapi saya baru sekali bertugas mengantarkan seperti ini," kata Serma Suharyanto pembawa jenazah BJ Habibie ini. (*)
Source | : | Kompas.com,Warta Kota |
Penulis | : | Veronica Sri Wahyu Wardiningsih |
Editor | : | Veronica Sri Wahyu Wardiningsih |
Komentar