Ia meminta putra sulung BJ Habibie, Ilham Akbar Habibie, untuk menggantikan.
Kendati Ilham telah setuju, namun BJ Habibie bergeming dan menyatakan tetap ingin melaksanakan janji itu.
Baca Juga: Heboh Ibu-Ibu Berebut Foto di Makam BJ Habibie, Suasana Sempat Tak Terkendali Hingga Terjadi Hal Ini
Sigit bersama istri dan putrinya tinggal bersama dengan keluarga BJ Habibir di rumah di Patra Kuningan, Jakarta Selatan, sejak puluhan tahun lalu.
Sigit mengaku telah bekerja sebagai ART untuk keluarga BJ Habibie sejak 28 tahun lalu.
Sementara, istrinya lebih dulu bekerja di rumah BJ Habibe, yakni sejak 30 tahun lalu.
Ia menuturkan, jika ada waktu senggang, Presiden ke-3 RI itu mengajak dirinya dan keluarganya untuk mengobrol.
Baca Juga: Habibie: Ainun Akan Menemui Saya Pertama Kali di Dimensi Lain!
Tak ada jarak atau pembeda dari seorang BJ Habibie kepada keluarganya.
Bahkan, ia merasa Habibie seperti ayahnya sendiri karena kerap memberikan perhatian hingga wejangan nasihat hidup.
Wafatnya BJ Habibie pada Rabu kemarin meninggalkan kesedihan mendalam untuk keluarga Sigit.
"Saya dan keluarga sangat kehilangan, kan itu kan seperti bapak sendiri. Dan bapak sama keluarga saya sangat perhatian dan sangat sayang saya dan istri saya sudah dianggap seperti anak sendiri dan anak saya sudah dianggap sebagai cucu sendiri," kenangnya.
Baca Juga: Detik-detik BJ Habibie Hembuskan Napas Terakhir Kini Diungkap Keluarga, Ini Permintaannya
"Pas anak saya menikah bapak meluangkan waktunya dalam keadaan sakit. Bapak bilang saya harus tanda tangan, kalau anakmu menikah saya harus menjadi saksi. Kami sangat kehilangan," imbuhnya.
Rasa sesak dan kesedihan mendalam pun dirasakan Nur Khoiriyah. Nur merasa tidak percaya jika BJ Habibie telah tiada karena baru dua minggu lalu menjadi saksi pernikahan dirinya.
"Kami semua menangis, awal dikabarin saja kami sudah nangis terus, karena beliau seperti ayah, eyang sendiri. Eyang sangat sayang kepada keluarga kami," kenangnya. (*)
Source | : | Tribunnews.com,GridPop.ID |
Penulis | : | Veronica Sri Wahyu Wardiningsih |
Editor | : | Veronica Sri Wahyu Wardiningsih |
Komentar