GridPop.ID - Teknologi modern memberikan manfaat dan kebutuhan untuk manusia.
Salah satunya yang tak terduga adalah bisa membantu menemukan orang hilang.
Hal itu dialami oleh seorang pria asal Garut, Jawa Barat, yang telah hilang selama 20 tahun.
Dikutip dari Grid.ID, (18/5/2019), pria bernama Agus Bustanul Arifin berhasil ditemukan di kota yang jaraknya 573 kilometer dari kampung halamannya, tepatnya di Madiun, Jawa Timur.
Setelah ditemukan dan dilakukan berbagai pemeriksaan, Agus Bustanul Arifin mengalami gangguan jiwa yakni skizofrenia hebefrenik.
Selain itu, semakin menyulitkan adalah Agus Bustanul Arifin ternyata hanya bisa bicara menggunakan bahasa Sunda.
Namun berkat Google Translate, Dinas Sosial Kota Madiun yang berada di Jawa Timur berhasil memecahkan masalah tersebut sehingga Agus bisa pulang ke pelukan keluarganya.
Peristiwa yang sama juga terjadi di belahan dunia, namun hanya saja berbeda nasib.
Seorang pria yang hilang selama 22 tahun akhirnya ditemukan berkat kecanggihan teknologi.
Dikutip dari Kompas.com, William Earl Moldt menghilang tanpa jejak hampir 22 tahun lalu.
Pria yang ketika itu berusia 40 tahun tersebut tidak pulang-pulang setelah kembali dari sebuah kelab malam pada 1997.
Polisi berusaha mencarinya, tapi tak kunjung berhasil.
Belakangan, nasib Moldt menjadi jelas setelah mobilnya ditemukan secara tidak sengaja oleh seorang surveyor properti yang menggunakan Google Maps untuk melihat-lihat foto satelit daerah perumahan di Wellington, Florida.
Kendaraan itu rupanya tenggelam di dekat sebuah kolam penampung air hujan.
Penemuan tersebut segera dilaporkan ke polisi yang kemudian mengevakuasi mobil.
Di dalamnya, polisi menemukan tulang belulang yang positif diidentifikasi sebagai sisa jasad Moldt.
Pada suatu malam puluhan tahun lalu, Moldt agaknya kehilangan kendali saat mengendarai mobil sehingga tercebur ke kolam.
Saat kejadian, daerah tersebut masih dibangun dan belum menjadi perumahan seperti sekarang. Kolam pun tak dipagari dengan pembatas.
Menurut Charley Project, lembaga yang mengumpulkan data-data orang hilang, tidak ada satupun warga sekitar yang menyadari bahwa ada mobil yang tenggelam di kolam tersebut.
"Kendaraan itu sebenarnya sudah terlihat jelas di foto satelit Google Earth di wilayah tersebut sejak 2007, namun tidak ada seorang pun yang menyadarinya hingga 2019," kata pihak Charley Project.
Dirangkum KompasTekno dari BBC, Sabtu (14/9/2019), Moldt terakhir kali terlihat meninggalkan sebuah kelab malam dengan mengendarai mobilnya sekitar pukul 23.00 tanggal 7 November 1997.
Ia disebut sebagai pribadi yang jarang bersosialisasi. Saat itu, ia diketahui tidak sedang mabuk.
Baca Juga: Harganya Setara Mobil, Ini Deretan Buah-buahan Termahal di Dunia yang Bikin Geleng-geleng Kepala
Moldt diketahui menelepon pacarnya sekitar pukul 21.20, memberi tahu bahwa dia bakal segera pulang.
Namun nahas, dia tak pernah sampai ke rumah.
Pihak keluarga telah diberitahu perihal penemuan jasad Moldt dan mobilnya. (*)
Source | : | Kompas.com,Grid.ID |
Penulis | : | Veronica Sri Wahyu Wardiningsih |
Editor | : | Veronica Sri Wahyu Wardiningsih |
Komentar