GridPop.ID - Sebagian orang memiliki hobi untuk mengoleksi beberapa barang unik dan antik.
Banyak orang rela merogoh kocek dalam untuk mengoleksi berbagai barang lawas yang tentu tak murah.
Namun, pria asal Brebes ini justru memiliki koleksi puluhan telur di rumahnya hingga punya mimpi yang mulia.
Dikutip dari Tribun Jateng, seorang pria di Kabupaten Brebes memiliki hobi yang unik yaitu mengumpulkan telur berbagai jenis hewan.
Hingga saat ini, telah ada 82 telur berbagai hewan yang simpan dalam rumah yang dinamainya rumah telur.
Dialah Nurosidin (63), seorang pensiunan pensiunan PNS guru di Brebes.
Ia juga seorang penggagas telur asin panggang asli Brebes yang sudah memiliki hak paten dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia (Menkumham) RI pada tahun 2007.
Di usianya yang tak lagi muda, Rosid, sapaannya, ingin memberikan sesuatu yang berharga bagi Kabupaten Brebes.
Melalui rumah telur yang didirikannya, ia memiliki mimpi besar untuk membuat museum telur pertama di Indonesia.
"Saya mulai bermimpi untuk mengoleksi berbagai jenis telur sejak sekolah SMP dulu. Kemudian satu per satu saya kumpulkan."
"Sampai sekarang sudah ada 82 jenis telur berbagai hewan," kata pria yang masuk daftar 100 Inspirator Kabupaten Brebes yang dibukukan oleh Bagian Humas Sekretariat Daerah Kabupaten Brebes dengan nama Haji Rosid itu, Minggu (15/9/2019).
Awalnya, ia hanya mengoleksi telur hewan yang kerap dijumpai pada umumnya di antaranya ayam, bebek dan lainnya.
Namun dalam perjalanannya, ia mendapatkan telur burung unta.
Telur tersebut awalnya akan dibuat sebuah ukiran mengunakan cat.
Akan tetapi, ia kemudian berpikir lebih untuk mengembangkan mimpinya membuat museum yang dinamainya "rumah telur".
Terlebih, telur-telur yang diperolehnya tak diperoleh dengan mudah.
"Semua telur yang saya peroleh itu tidak gratis dan harus membeli."
"Sampai saat ini, saya simpan berbagai jenis telur itu di rumah, di tempat yang saya siapkan jadi rumah telur."
Sebagian saya pamerkan di outlet saya di rest area Banjaratma," ucapnya.
Berbagai jenis telur hewan sudah dikoleksinya.
Baca Juga: Putra Tamara Bleszynski Pintar Gombal, Aurel Hermansyah Dibuat Grogi Berat Usai 2 Tahun Tak Bertemu
Di antaranya telur berbagai jenis ayam, berbagai jenis burung, telur kura-kura leher panjang, telur buaya, telur tokek, hingga telur berbagai jenis ular, dan lainnya.
Selain membeli, Rosid juga harus menempuh jarak yang sangat jauh untuk memperoleh satu butir telur.
Misalnya, telur burung kasuari yang ia peroleh. Ia harus membelinya langsung di Papua.
"Ini yang kemudian saya sendiri membutuhkan dukungan pemerintah untuk membuat museum telur yang saat ini memang belum ada," imbuhnya.
Mimpinya untuk mendirikan museum telur pun tak lepas dari ikonik Kabupaten Brebes yang sudah terkenal dengan telur asin.
Adanya museum telur, diharapkan bisa menjadi wisata edukasi untuk mengenalkan berbagai jenis telur ke masyarakat.
"Di museum itu nanti masyarakat juga bisa untuk belajar membuat telur asin dan bisa memahami setiap detail prosesnya," paparnya.
Dikutip dari Kompas.com, (11/8/2018), untuk makanan, Brebes selama ini dikenal sebagai penghasil telur asin terbesar di Indonesia.
Dalam salah satu program Kompas TV, "Food Story", sejarawan Wijanarko mengemukakan bahwa Brebes sudah menghasilkan produk telur asin ke beberapa wilayah Indonesia sudah sejak dulu.
"Menurut catatan daag register (catatan harian) di Pelabuhan Tegal, Brebes sudah menyumbangkan telur bebek untuk pembuatan bahan dasar telur asin sejak 1820-an," kata Wijanarko.
Berawal dari Brebes inilah hasil-hasil dari pengasinan telur itu dikirimkan menuju ke Batavia menggunakan kapal.
Bersama dengan Tegal, Brebes tercatat sebagai produsen telur asin yang besar ke Batavia.
Selain itu, telur asin ini juga memiliki nilai religius bagi masyarakat Tionghoa.
"Telur asin juga digunakan untuk keperluan ritual persembahyangan masyarakat Tionghoa." ucap Wijanarko.
Karena tercatat memiliki daya tahan dan keperluan ritual persembahyangan, makanan ini lantas dikembangkan dan diproduksi dalam jumlah yang besar.
Produk telur asin dari Brebes memiliki kriteria tersendiri. Biasanya, telur asin Brebes berwarna kuning keputih-putihan atau kebiru-biruan.
Setelah saat itu, Brebes mulai terkenal sebagai penghasil telur asin. Tak hanya dijual ke Jakarta, produksi ini mulai diperkenalkan ke beberapa wilayah.
Sampai saat ini, penjaja telur asin berjejer di sepanjang jalan kota Brebes. Varian telur asin juga bermacam-macam, dari telur asin mentah, matang, bakar maupun beraneka rasa. (*)
Source | : | Kompas.com,Tribunnews.com,Tribun Jateng |
Penulis | : | Veronica Sri Wahyu Wardiningsih |
Editor | : | Veronica Sri Wahyu Wardiningsih |
Komentar