GridPop.id - Peristiwa menyeramkan dialami seorang pria setengah baya.
Kejadian ini hampir saja merenggut nyawa sang pria.
Jennifer dan suaminya, Sutcliffe tengah membenahi halaman rumah mereka di sekitar Danau Corpus Christi, Texas.
Saat tengah berada di halaman, mendadak 'ular derik' sepanjang empat kaki melintas.
Refleks, suami Jennifer, Sutcliffe segera mengambil sekop dan memenggal kepala ular tersebut.
Tubuh ular derik itu sempat bergetar hebat sebelum akhirnya tak bergerak tanpa perlawanan.
Sutcliffe kemudian berniat membuang bangkainya, mengira pasti ular itu tewas akibat kepalanya terpenggal.
Namun tak dinyanya, saat hendak memungut, kepala ular derik yang terputus malah menyambarnya, melesatkan gigitan berbisa pada Sutcliffe tanda ular itu melakukan perlawan terakhir jelang ajal menjemput.
Sutcliffe tumbang, ia mengalami kejang, bisa ular derik dengan cepat menyebar ke seluruh tubuhnya.
Segalanya mendadak gelap, Sutcliffe kehilangan kemampuan penglihatannya, dan mengalami pendarahan hebat.
Istrinya, Jennifer kalut bukan kepalang, dengan cepat ia menghubungi layanan bantuan 911.
Sutcliffe pun dilarikan ke rumah sakit setempat.
Sesampainya di RS, Tim medis bertindak cepat, dokter menyuntikannya penawar racun, Crofab antivenom.
Jika normalnya antivenom disuntikkan dua kali pada manusia normal namun dalam kasus Sutcliffe yang tubuhnya telah dialiri racun, dokter memberikannya 26 suntikan.
Serangan itu membuat Sutcliffe sempat tak sadarkan diri selama 24 jam, sebelum akhirnya, seminggu kemudian, kondisinya perlahan membaik dan normal.
Hari ini, Kamis (7/6/2018) dua minggu paska insiden serangan mematikan yang nyaris merenggut nyawanya, kondisi Sutcliffe mulai stabil meski ginjalnya masih lemah akibat gigitan beracun ular derik.
Lantas, apa yang menyebabkan ular masih bisa menyerang korbannya meski kepalanya terpenggal dari tubuh?
Berdasarkan laporan KIII-TV, penyebab ular masih sanggup menyerang mangsanya -- bahkan selang satu jam setelah kepala mereka dipenggal -- dikarenakan ular memiliki metabolisme yang lebih lambat ketimbang manusia, sehingga organ internal mereka dapat bertahan hidup lebih lama.
Peluang ini kerap dimanfaatkan ular untuk mengelabui musuh dan melakukan perlawanan terakhir jelang ajal menjemputnya. (*)
Komentar