"Di sana, berdiri seorang lelaki tua yang mengoperasikan gerobak."
"Dia sedang duduk di dekat toko bakso dan sedang menunggu pelanggan untuk membeli barang-barangnya."
"Jadi saya menghampirinya."
Ketika dia sampai di kios, dia bertemu seorang pria tua yang tampaknya adalah pemilik, menawarkan bakso kukus dan cumi-cumi bakar untuk dijual.
Sayangnya, pria itu tidak berhasil menjual apa pun sepanjang hari.
Saharat kemudian bertanya kepadanya mengapa dia belum berkemas dan pulang ke rumah untuk malam itu, dan pria itu menjelaskan bahwa jika dia tidak menjual sesuatu, dia tidak akan punya uang untuk makan.
Saharat kemudian menanyakan apakah ada sesuatu yang bisa dia beli. Pria itu mengatakan ia memiliki bakso dan cumi-cumi kukus.
Namun yang membuat Saharat kaget adalah ketika dia membuka panci di gerobak itu dan melihat isinya masih penuh padahal malam sudah sangat larut.
Source | : | china press,Intisari Online |
Penulis | : | Veronica Sri Wahyu Wardiningsih |
Editor | : | Veronica Sri Wahyu Wardiningsih |
Komentar