Hidup tidak mudah baginya. Selesai sekolah, Lew mendapat pekerjaan memuat kacang ke dalam kotak.
Dia kemudian pindah ke penjualan dan pemasaran dan tak lama kemudian menduduki posisi puncak.
Lalu, bagaimana ceritanya ia bisa jadi desainer sepatu?
Saat berusia 20-an, Lew diminta memasarkan produk sepatu di Johor dan saat itulah dia jatuh hati dengan sepatu.
Ia menjual mobilnya untuk mendirikan usaha sepatu untuk dijual ke Singapura, Australia, dan Belanda.
Tahun 1991, Lew mengikuti pameran sepatu GDS bergengsi di Jerman.
Namun saat itu tidak banyak peserta yang tahu tentang Malaysia.
Tahun berikutnya, Lew adalah satu-satunya peserta dari Malaysia yang bertahan karena ia bisa belajar dari perancang sepatu lainnya.
Pernah suatu saat Jimmy Choo mampir ke stand Lew dan mengagumi ciptaannya.
Komentar