"Daripada jadi istri simpanan, istri tua nggak tahu. Saya kurang setuju orang menyebut pelakor karena menurut saya, lo ceraian istri lo, lalu lo menikahi gue, itu baru merebut."
"Tapi kalau buat saya, cinta nggak harus memiliki. Saya hanya sekadar ikut mencintai, menyayangi, walau dia tidak milik saya sepenuhnya, gitu."
"Saya yang pasti sih sadar bahwa mungkin ini sudah jalan hidup saya, saya harus ikhlas, sabar, ini merupakan pembelajaran buat saya supaya jadi manusia yang lebih sabar lagi dan Alhamdulillah lulus setelah 17 tahun saya jalani, saya." ujarnya 2 tahun silam.
"Suami dan istri tua rukun-rukun saja. Kuncinya ada di diri kita masing-masing, kalau nggak sabar, ikhlas, pasti ribut,” ungkapnya.
Sadar statusnya jadi istri kedua menjadi pergunjingan, Nita mengaku tak peduli.
"Kalau itu kan risiko ya, risiko memutuskan menjadi istri kedua, salah satunya gunjingan dari orang dan risiko sudah saya telan bulat-bulat.
"Saya nggak peduli omongan orang, bahkan sempat dulu keluarga suami tidak menerima saya."
"Tapi karena saya apa ya, semua itu luluh dengan kebaikan, Alhamdulillah keluarga suami sangat menghormati saya,” ujarnya.
Diberitakan GridPop.ID sebelumnya, walau merasa enjoy dengan status sebagai istri kedua, Nita Thalia ternyata memiliki perasaan bersalah pada istri pertama.
Perasaan itu muncul karena kebaikan dan kesabaran istri pertama menerima kehadirannya.
Source | : | Tribun Solo,GridPop.ID |
Penulis | : | Veronica Sri Wahyu Wardiningsih |
Editor | : | Veronica Sri Wahyu Wardiningsih |
Komentar