Lebih lanjut, Sarah bercerita kondisi pernikahannya saat itu dengan Eross yang tanpa baju pengantin dan cincin yang dipesan khusus.
Di hari pertama setelah libur lebaran KUA mulai buka, saat itulah Sarah dan Eross mengikat janji pernikahan.
"Baju tak dirancang khusus, cincin pun tidak, apalagi tanggal itu; setelah libur lebaran, hari pertama KUA buka itulah tanggal yg kami "pilih"," terangnya.
Sarah menegaskan bahwa saat itu dirinya dan Eross hanya ingin melangkah menjadi pasangan suami istri saja, tanpa segala macam pesta pernikahan yang selalu terkesan meriah.
"We were just two lovebirds wanting to get the minimum legal requirements done to be so called husband and wife, and just fly away start the awaiting adventure. Ya begitulah kami, hingga sekarang ini," tulisnya.
Artinya kami hanya dua sejoli yang ingin mendapatkan persyaratan hukum minimum yang dilakukan untuk disebut suami dan istri, dan terbang saja memulai petualangan yang menunggu.
Pernikahan tersebut juga menjadi mimpi keduanya untuk hidup sederhana seperti yang diinginkan.
"This was our day, simple as we wanted it to be. Hari itu, awal Musim Yang Baik," tutupnya.
Ungkapan Sarah tersebut pun lantas dibanjiri komentar dan doa dari warganet.
(*)
Source | : | Kompas.com,Instagram |
Penulis | : | Veronica Sri Wahyu Wardiningsih |
Editor | : | Veronica Sri Wahyu Wardiningsih |
Komentar