GridPop.ID - Sukses meniti karier, Uya Kuya memiliki hobi yang terbilang mahal.
Yakni mengoleksi berbagai jenis sepatu branded dengan harga selangit.
Di balik hobi mahal tersebut, Uya Kuya rupanya memiliki tujuan tersendiri.
Beberapa waktu lalu, Uya Kuya sempat dikerjai oleh anaknya sendiri tatkala membakar salah satu sepatu mahal miliknya.
Dikutip dari Warta Kota, Uya Kuya sempat marah besar ketika melihat sepatu kesayangannya seharga Rp 200 juta dibakar anaknya sendiri, Sydney Agusto Putra Utama alias Nino Kuya.
Sepatu Uya Kuya dibakar anak tersebut ditayangkan di channel YouTube Nino Kuya beberapa waktu lalu.
Video di YouTube Nino Kuya itu mencuri perhatian publik karena membakar sepatu bermerk Nike Air Jordan X Cartwright Chicago milik Uya Kuya.
Uya Kuya pun buka suara terkait amarahnya kepada Nino Kuya yang membakar sepatunya tersebut.
Namun ternyata, sepatu yang dibakar itu bukan sepatu asli alias palsu.
"Wah itu di-prank sama Nino. Tapi pesan dari prank Nino adalah don't use fake, jangan membeli dan memakai barang palsu karena dia disrespect tidak menghargai sebuah karya intinya," kata Uya Kuya.
Uya Kuya mengatakannya ketika ditemui di Gedung Trans TV, Jalan Kapten Tendean, Mampang Prapatan, Jakarta Selatan, Minggu (29/9/2019). Saat itu, dia bersama sang istri, Astrid Khairunisha.
"Jadi emang ada pesannya. Tapi untuk orang-orang yang pinter aja sih pesannya. Walaupun gua sangat kesal lah, gua kan rajanya iseng atau jail, tapi gua malah dijailin sama anak sendiri," katanya.
Meski di-prank dan memiliki pesan, mantan vokalis grup band Tofu itu sangat kaget melihat ulah Nino karena sepatu yang dibakar itu sangat mirip dengan sepatu miliknya.
"Pasti gua kaget banget. Tapi setelah itu dijelasin itu palsu dan di video itu juga dijelasin ada comparison antara palsu dan asli, jadi knowledge juga biar orang enggak kejebak beli barang palsu," ucapnya.
"Mau beli harga berapa pun kalau palsu pasti dihancurin. Karena lebih baik lo beli barang murah tapi asli, dibanding beli barang ala-ala mahal tapi palsu," ucap Astrid menimpali.
Kejailan Nino Kuya itu membuat pria berusia 44 tahun meredam amarahnya dan berbalik mengagumi putranya sendiri.
"Walau sudah kesal dan marah, tapi pas tahu yang dibakar palsu dan pesan Nino jangan beli barang palsu oh ya udah, gua enggak marah lagi," katanya.
Mengenai harga sepatunya yang asli, Uya mengatakan bahwa kisaran harga Nike Air Jordan X Cartwright Chicago miliknya adalah Rp 80 juta hingga200 jutaan.
"Kalau dicek sih ukuran 7,5 aja Rp 217 juta atau 15200 US dolar dan ukuran 12,5 Rp 132 juta atau 9300 US dolar. Gua beli bukan untuk hamburin uang soalnya, tapi untuk investasi," ujar Uya Kuya.
Astrid menambahkan, Uya marah besar saat belum mengetahui dirinya sedang kena prank oleh putra mereka.
"Dan di YouTube itu banyak banget dipotong karena bapaknya marah banget. Wah, kata-katanya wew... kasar," kata Astrid, dikutip dari Kompas.com.
Uya pun akhirnya memahami maksud dan tujuan dari Nino membuat video prank tersebut.
Usut punya usut, Uya Kuya mengoleksi sepatu semata-mata bukan karena keinginan saja melainkan untuk investasi.
Terlepas dari prank bakar sepatu Rp 200 juta, Uya Kuya selama ini dikenal sering tampil dengan pakaian yang terbilang mahal.
Meski begitu, Uya pernah mengaku tidak mengutamakan harga, melainkan kenyamanan.
"Enggak pernah lihat dari harganya. Gue lihat yang nyaman dipakai, suka pakai barang-barang yang limited, enggak pasaran," ucapnya saat ditemui usai memandu sebuah acara televisi di kawasan Mampang, Jakarta Selatan, Senin (15/4/2019).
Uya menambahkan ia membeli barang-barang mahal untuk keperluan fashion yang bisa memberi nilai lebih, tak sekadar membuat bagus penampilan.
"Gue akan beli barang yang gue suka dan barang-barang yang punya value juga. Kayak contohnya gue beli sepatu, gue belinya Rp 18 juta, orang bilang mahal banget ya," ucapnya.
"Tapi sepatu itu sekarang ditawar Rp 40 juta. Itu saja dalam waktu setahun, untung kan ya. Lebih untung daripada kita beli tanah," sambungnya. (*)
Source | : | Kompas.com,Warta Kota |
Penulis | : | Veronica Sri Wahyu Wardiningsih |
Editor | : | Veronica Sri Wahyu Wardiningsih |
Komentar