"Saya lagi di Istana Negara menghadiri pelantikan duta besar RI untuk Italia. Setelah selesai saya ngobrol dengan Pak Surya Paloh (Ketum Nasdem), saya tanya dubes Italia sama dengan Vatikan atau tidak, beliau bilang beda," kata Fahri mengawali ceritanya.
Tak lama kemudian, dirinya duduk dan berbincang bersama Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti dan Jaksa Agung HM Prasetyo.
"Tiba-tiba ajudan Pak Jokowi mendatangi saya, saya katanya dipanggil Pak Presiden. Saya tanya untuk apa, tapi ajudan bilang datang saja ke ruangan Bapak," imbuh Fahri.
Fahri mengiyakan permintaan yang disampaikan ajudan Jokowi tersebut.
Fahri bergegas menemui Jokowi yang saat itu tengah bersama jajaran tokoh lainnya.
Antara lain, Menko Polhukam Wiranto, Menko Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan, Wapres Jusuf Kalla beserta istri, dan Iriana Jokowi.
"Lalu saya merapat, kemudian Pak Jokowi bilang, sudah ada kesepakatan untuk mengatasi situasi dan dialog antarumat beragama untuk minta Mas Fahri menjadi dubes RI untuk Vatikan. Tertawa semua di ruangan itu," kata Fahri menirukan ucapan Jokowi.
Fahri kemudian memastikan apa yang dikatakan Jokowi kepada dirinya saat itu hanya candaan saja.
Ia menjelaskan, pertemuan antartokoh politik juga sarat dengan perbincangan yang hangat dan penuh canda serta tidak selalu membicarakan hal-hal penting.
"Saya bilang bahwa saya lebih cocok jadi dubes di Arab Saudi. Dan waktu itu saya juga usul kalau dubes RI untuk Vatikan dan Arab Saudi digabung saja, jadi ketika Pak Jusuf Kalla mau haji saya sambut, kalau Pak Luhut mau ke Vatikan juga saya sambut," kata Fahri.
"Bukan serius tapi, bercanda itu, meledak ketawa semua waktu itu," cerita Fahri lagi sambil tertawa lepas mengingat momen tersebut.
"Kalau pimpinan negara dan lembaga ketemu itu banyak bercanda, banyak melucu, jadi jangan dianggap jika tokoh-tokoh ketemu itu serius-serius saja," kata Fahri sumringah.
Source | : | Tribunnews.com |
Penulis | : | Veronica Sri Wahyu Wardiningsih |
Editor | : | Veronica Sri Wahyu Wardiningsih |
Komentar