GridPop.ID - Sebagai ibu rumah tangga, rupanya Fairuz A Rafiq juga sering menyimpan bahan-bahan makanan di dalam kulkas.
Namun tak disangka, Fairuz A Rafiq justru mendapatkan teguran dari dokter Reisa Broto Asmoro karena salah menyimpan bahan makanan.
Melihat isi kulkas Fairuz A Rafiq, dokter Reisa sampai merasa pusing tujuh keliling hingga memberikan tips-tipsnya.
Dikutip dari Nakita.ID, selain menjadi dokter, Reisa Broto Asmoro juga diknela sebagai pembawa acara.
Dokter Reisa mulai akrab di mata masyarakat Indonesia setelah dirinya menjadi presenter di acara bincang-bincnag kesehatan.
Kendati demikian, perempan cantik ini rupanya sudah mengawali kariernya di duniua hiburan sejak tahun 2010 dengan mengikuti ajang kecantikan, Puteri Indonesia.
Melansir dari kanal Youtube TRANS TV Official, dr. Reisa terlihat bertandang ke rumah Fairuz A Rafiq.
Namun, dr. Reisa tidak datang dari rumah Fairuz untuk membicarakan kasus 'ikan asin' yang sedang viral beberapa waktu lalu.
Sama-sama berstatus sebagai ibu, Fairuz dan dr. Reisa berbagi cerita tentang anak-anak mereka, termasuk juga tips kesehatan.
Namun, Reisa Broto Asmoro justru dibuat pusing tujuh keliling dengan isi kulkas di rumah Fairuz.
Pasalnya, istri Sonny Septian ini menaruh sejumlah barang yang harusnya tidak disimpan di dalam kulkas.
Kulkas berukuran sedang itu terlihat dipenuhi banyak bahan makanan, mulai dari daging, sayur hingga bumbu dapur.
"Nah ini, tomat sebenarnya nggak boleh disimpan di kulkas," kata dr. Reisa mengawali.
Fairuz pun dibuat bingung lantaran dia menyimpan tomat di kulkas dengan tujuan membuatnya lebih awet.
"Tapi, suhu dingin di kulkas itu bisa membuat proses pematangan tomat jadi berhenti, bisa mengubah senyawa kolatil pada tomat rusak," jelas dr. Reisa.
Perempuan 33 tahun ini kemudian mengeluarkan tomat dari dalam kulkas dan meletakannya di keranjang.
Tak hanya itu, dr. Reisa juga mengeluarkan bumbu dapur seperti bawang merah dan bawang putih dari dalam kulkas.
"Apalagi kalau (bumbu dapur) disimpan dalam plastik, nanti proses pembusukan semakin cepat, sebaiknya diletakkan saja secara terbuka," imbuhnya.
Istri Tedjodinigrat Broto Asmoro ini kemudian juga mengeluarkan kentang dari kulkas Fairuz.
"Kalau misal kita simpan kentang di kulkas, itu bisa mengubah tepung menjadi gula, bisa mengubah tekstur dan rasanya," jelas dr. Reisa.
Presenter tayangan 'dokter Oz' ini mengaku pusing ketika melihat deretan bahan makanan yang harusnya tidak boleh disimpan Fairuz di dalam kulkas.
"Aku pusing, ini banyak lho," celetuk dr. Reisa diikuti tawa.
Ia kemudian juga mengeluarkan madu dan daging ayam dari kulkas Fairuz.
"Aku gemes lihatnya, kalau nyimpen daging-daging jangan di kulkas, tapi di freezer," kata dr. Reisa menambahi.
Lebih lanjut, perempuan kelahiran Malang ini menyarankan Fairuz untuk membungkus sayuran dengan kertas koran sebelum disimpan di dalam kulkas.
Sementara itu, terkait kasus 'ikan asin', anak Fairuz A Rafiq beberapa waktu lalu sempat menjadi korban bullying.
Dikutip dari Kompas.com, (29/8/2019), kpndisi psikis anak artis peran Fairuz A Rafiq yang mengalami perundungan atau bullying di sekolahnya sudah membaik.
"Fase kondisinya sekarang sudah membaik walau kemarin sempat ada hal yang tidak diinginkan," kata Fairuz di The Tribrata, Dharmawangsa Raya, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Kamis (29/8/2019).
Anak Fairuz, King Faaz, diketahui mengalami aksi bullying di sekolahnya dari postingan suami Fairuz, Sonny Septian, di Instagram-nya.
Ketika itu, ia berbagi sebuah tangkapan layar berisi percakapan yang menceritakan peristiwa yang dialami anak Fairuz.
Dalam percakapan tersebut seorang kakak kelas anak Fairuz disebut menantang temannya untuk memanggilnya dengan sebutan "ikan asin".
Faaz kemudian disebut menangis dan merasa tertekan atas kata-kata kakak tingkatnya tersebut.
Fairuz mengatakan, anaknya mengadu sambil terisak saat menceritakan perundungan yang dialaminya.
"Tapi, bagaimana saya sebagai orangtua menyemangati walau dia terluka dan ini dampaknya panjang ke mana-mana," kata Fairuz.
Sebagai ibu yang baik, Fairuz ingin sekali menutupi kasusnya yang sedang bergulir terhadap anaknya. Beruntung anaknya tegar dan bisa cepat kembali semangat.
Malah, putranya itu semacam menjadi agen penyuluh tentang tindakan buli di sekolahnya.
"Respons dia cepat sekali. Anak malah memberi penyuluhan kepada anak lainnya, apa yang pantas dibicarakan, apa yang tidak. Semoga kejadian seperti ini enggak ada lagi," kata dia. (*)
Source | : | Kompas.com,Nakita.ID |
Penulis | : | Veronica Sri Wahyu Wardiningsih |
Editor | : | Veronica Sri Wahyu Wardiningsih |
Komentar