"Saya tidak malu berjualan," papar Nikolas, Selasa (8/10/2019).
Setiap bersekolah, Nikolas bukan hanya membawa tas berisi buku namun juga termos es berwarna biru yang dibawa dari rumah ke sekolah.
Satu es lilin atau es kucir yang dia jual seharga Rp 500 dan nasi kucinga Rp 1000.
Setiap hari, Nikolas bisa membawa Rp 15 ribu dari hasil jualannya untuk membantu perekonomian keluarga mereka.
Ayah Nikolas merupakan seorang pedagang bakso yang merantau ke luar kota. Sementara ibunya bekerja serabutan.
Meski tumbuh di keluarga sederhana, Nikolas bersyukur bahwa teman-temannya tidak ada yang mengolok-olok.
Tetangganya juga sudah mengetahui kegiatan berjualan di sekolah maupun di luar sekolah.
"Kalau di rumah pas nonton tv gitu juga ada yang beli, saya layani juga," papar Nikolas.
Source | : | Tribun Solo |
Penulis | : | Veronica Sri Wahyu Wardiningsih |
Editor | : | Veronica Sri Wahyu Wardiningsih |
Komentar