"Dulu dia memang tinggal di sini, tapi tahun 2016 dia pindah karena rumahnya terkena gusur pembangunan Tol Tanjung Mulia," kata warga sekitar Agus Salim (39).
"Dia masih terdaftar di DPT, karena saya dulu pernah sebagai Ketua PPS. Tapi memang dia tertutup dan saya tidak tahu pekerjanya apa," sambungnya.
Sementara itu, warga lainnya Ismawati (54) mengatakan bahwa dia memang lahir dan asli orang Medan.
Kedua orang tua Abu Rara sudah meninggal.
"Kedua orangtuanya sudah meninggal. Dia enggak pernah aneh-aneh. Kadang dia suka belanja di gang depan sini," kata Ismawati.
"Memang dia tertutup orangnya. Saya pun terkejut, kok bisa dia begitu (tusuk Wiranto) ya," jelas Ismawati. (*)
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Veronica Sri Wahyu Wardiningsih |
Editor | : | Veronica Sri Wahyu Wardiningsih |
Komentar