GridPop.ID - Penyerangan Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Wiranto, yang terjadi di Pandeglang, Banten pada Kamis (10/10/2019) siang, menyita perhatian masyarakat.
Peristiwa tersebut terjadi secara cepat dan sempat terekam dalam sebuah video amatir kemudian viral di media sosial.
Mirisnya, kejadian tersebut disaksikan oleh banyak warga sipil termasuk anak-anak.
Diberitakan sebelumnya di GridPop.ID, Wiranto ditusuk setelah menghadiri acara peresmian gedung di Universitas Madlaul Anwar, Cikaliung, Desa Sindahayu, Saketi, Pandeglang, Banten.
Penusukan terjadi ketika Wiranto menuju ke helikopter di sebuah lapangan di Pandeglang, Banten.
Salah satu jurnalis Kompas TV, Deden Kurniawan menyatakan, jarak antara kampus yang dikunjungi Wiranto dengan lokasi helikopter tak begitu jauh, kira-kira hanya satu hingga dua kilometer.
Dari video amatir yang beredar, warga terlihat berkerumun ketika Wiranto baru saja turun dari mobil.
Tak jauh di hadapan Wiranto juga ada segerombolan anak-anak berseragam sekolah.
Ketika Wiranto baru saja turun dari mobil, tiba-tiba saja ada seorang pria yang menusuknya.
Akibat peristiwa tersebut, Wiranto mengalami luka pada perut bagian bawah.
Kondisi psikologis anak-anak yang tak sengaja menyaksikan peristiwa tersebut tentu saja cukup mengkhawatirkan.
Karena bisa saja anak-anak tersebut mengalami trauma yang berkepanjangan.
Melansir dari Kompas.com, menurut psikolog anak Astrid W.E.N dari Pion Clinician, para orang tua bisa menanyakan pertanyaan berikut pada anak sebagai pertolongan pertama.
"Saat dia (anak) datang (menghampiri orangtua), kita bisa menanyakan pertanyaan-pertanyaan terbuka kepadanya. Kita mencari tahu cerita dari sudut pandangnya, bagaimana kondisi emosinya, dan pikirannya. Diskusi-diskusi dimulai dari cerita yang diketahui anak" ujar dia.
1. Apa yang kamu lihat tadi?
Pertanyaan ini berguna untuk mengetahui bagaimana sudut pandang anak Anda terhadap kejadian tersebut.
Baca Juga: Sebelum Tusuk Wiranto, Pelaku Sempat Dipergoki Warga Berlatih Memanah
2. Bagaimana ceritanya?
Ketika anak mulai menceritakan suatu kejadian dari sudut pandangnya, hal ini akan berguna untuk mengetahui apakah ada kekhawatiran pada anak.
3. Apa yang kamu rasakan saat itu?
Pertanyaan ini untuk mengetahui emosi dan apa yang dirasakan anak ketika melihat sebuah tragedi secara langsung.
Baca Juga: Pakai Jubah Gelap, Pelaku Tusuk Wiranto dengan Belati dan Gunting, Begini Bentuknya
4. Apa yang kamu lakukan kemudian?
Pertanyaan ini berguna untuk mengetahui apa yang dipikirkan anak saat itu dan tak lama setelah kejadian.
5. Apa yang kamu rasakan saat ini?
Jawaban atas pertanyaan ini akan menuntun kita sebagai orang dewasa untuk memberi stimulai yang sesuai dengan apa yang dirasakan anak setelah kejadian.
Pertanyaan-pertanyaan tersebut bisa memungkinkan orang tua untuk menenangkan kondisi yang dialami oleh buah hatinya.
"Hal ini penting agar kita mengetahui kondisi anak dan dapat memberikan setidaknya psychological first aid yang tepat untuk anak kita," pungkas Astrid. (*)
Source | : | Kompas.com,Gridpop.id |
Penulis | : | Bunga Mardiriana |
Editor | : | Bunga Mardiriana |
Komentar