GridPop.ID - Muncul fakta baru pasca insiden penyerangan terhadap Menko Polhukan, Wiranto.
Mulai dari kronologi hingga identitas pelaku penusukan terhadap Wiranto akhirnya mulai terungkap satu per satu.
Seperti yang diketahui kejadian penyerangan terhadap Wiranto dilakukan oleh pelaku yang ternyata merupakan pasangan suami istri yang baru menikah.
Setelah dilakukan penyelidikan lebih lanjut terhadap kedua pelaku ini, terkuak fakta baru.
Dilansir dari Tribun Mataram, pelaku yang bernama Abu Rara dan FA kini sudah diamankan polisi.
Salah satu fakta baru yang terkuak dari hasil penyelidikan adalah percakapak keduanya sebelum menyerang sang menteri.
Isi percakapan Abu Rara dan FA ini disampaikan secara langsung oleh Karo Penmas Div Humas Mabes Polri Brigjen Dedi Prasetya.
Menurutnya, Abu Rara dan FA awalnya ingin menyerang polisi. Namun, saat hendak melakukan aksinya, mereka tahu ada kunjungan Wiranto di alaun alun Menes, Pandeglang, Banten.
Baca Juga: Jenguk Wiranto, La Nyalla Bongkar Fakta Sesungguhnya: Ususnya Dipotong, Mana Mungkin Settingan!
Letak rumah Abu Rara yang tidak terlalu jauh dari alaun-alun tersebut, membuat Abu Rara mudah untuk memantu pergerakan polisi.
Saat mendengar suara helikopter datang, Abu Rara berbicara pada istrinya.
"Abu Rara ngomong ke istrinya, itu sasaran kita," kata Dedi. "Dia tidak tahu siapa itu. Dia kemudian bilang ke istrinya 'saya akan serang bapak yang turun dari heli, kamu serang polisinya."
Abu Rara berhasil menerobos pasukan pengamanan yang ada di sana, ia bahkan berhasil menusuk Wiranto dengan senjata yang dibawanya.
Sebelum melakukan aksi, Abu Rara sempat menyuruh istrinya menyerang polisi.
Sebelum menyerang Wiranto, masih menurut Dedi, Abu Rara terlebih dahulu menyerang pengurus Universitas Mathla’ul Anwar, Fuad Syauqi.
"Kemudian istrinya Abu Rara langsung menyerang kapolsek, menerkam dari belakang, kapolsek kena punggung dan lengan kiri bagian belakang," jelas Dedi seperti yang dikutip dari Tribun Mataram.
FA ternyata memang diperintahkan suaminya untuk menyerang Kapolda Banten, Irjen Tomsi Tohir. Untungnya Kapolda Banten berhasil menghalau serangan ini.
"Kebetulan yang terdekat adalah Kapolda. Kapolda coba diserang dengan Sajam, tetapi ditepis oleh kapolda, kemudian ditendang, jatuh baru ditangkap," ungkap Dedi lanjut.
Diberitakan Kompas.com, Abu Rara dan istrinya FA diduga terpapar paham radikalisme ISIS.
Diidentifikasi oleh kepolisian, kedua pelaku adalah Syahril Alamsyah alias Abu Rara dan Fitri Andriana binti Sunarto.
Mereka berdua ditangkap dan ditahan di Polda Banten.
"Dari hasil pemeriksaan sementara kita sudah bisa menganalisa (bahwa penyerang terpapar ISIS)," kata Dedi Prasetyo.
"Kami sedang mendalami tentang jejaring mereka, apakah termasuk dalam jaringan yang terstruktur atau hanya terpapar paham radikalisme saja," ucap Dedi. (*)
Source | : | Kompas.com,tribunnewswiki.com,Tribunmataram.com |
Penulis | : | Maria Andriana Oky |
Editor | : | Maria Andriana Oky |
Komentar