GridPop.ID - Media sosial dihebohkan dengan berita hilangnya kabar seorang bocah laki-laki bernama Del Piero.
Del Piero (11) menghilang setelah jam pulang sekolah bersama temannya yang bernama Rian.
Ibunda Del Peiro, Misliyati (50) merasa khawatir dengan kabar anak keduanya tersebut.
Sebulan berlalu, pencarian keluarga untuk menemukan Del Piero pun membuahkan hasil.
Del Piero ditemukan ayahnya di wilayah Klender, Jakarta Timur. Anak yang duduk di bangku kelas empat sekolah dasar ini awalnya sudah dua minggu tinggal di Klender.
Namun, ada salah satu warga yang melihat berita di media sosial terkait anak hilang bernama Del Piero.
Ia langsung menghubungi nomor telepon yang tertera pada kertas selebaran itu.
"Ada warga yang tahu kabar itu dari media sosial, ada yang mencocokkan foto anak hilang dengan muka anak saya."
"Ternyata benar, dia langsung menghubungi saya," ungkap Dian Kristian, ayah Del Piero, kepada TribunJakarta.com pada Sabtu (12/11/2019).
Warga Klender itu sempat meragukan Dian sebagai ayah Del Piero. Sebab, belum ada bukti kuat yang meyakinkan bahwa Del Piero adalah anak Dian.
"Mereka awalnya enggak yakin. Saya sempat menunjukkan Kartu Keluarga, foto juga ke warga Klender," bebernya.
Warga kemudian percaya tatkala Dian melakukan video call dengan Del Piero. Anak keduanya itu sempat lari tak mau melihat wajah ayahnya dari layar ponsel.
Baca Juga: Bocah 12 Tahun di Madura Dikurung Orang Tuanya di Kandang Ayam, Begini Nasibnya Sekarang
Sebab, ia takut dimarahi oleh Dian. "Dia lari ketakutan enggak mau video call. Tapi warga akhirnya menahan Del Piero untuk melihat saya."
"Dia mengakui bahwa saya adalah ayahnya," lanjutnya.
Del Piero kemudian menemui ayahnya sekitar pukul 17.00 WIB di Klender. Ia dibawa pulang oleh Dian sementara Rian masih bersama warga Klender di sana.
Selama dua minggu tinggal di Klender, Del Piero dan Rian selalu bermalam di pos RW. Warga Klender pun sering memberinya makanan kepada mereka berdua.
Dalam pelariannya, Rian dan Del Piero pergi mengamen untuk mendapatkan uang.
"Hasilnya mereka pakai buat main games di warnet," tambah Dian.
Mereka sering berpindah-pindah saat mengamen. Mulai dari Monas, Senen, Galur, Kemayoran hingga Terminal Bekasi.
Tidur pun di sembarang tempat. "Tidur di pos, di pasar juga hingga masjid. Mereka enggak berani di emperan, takut sama Satpol PP," kata Dian.
Informasi itu ia dapat dari cerita Del Piero. Bila ada warga mengenali wajahnya di suatu tempat, selang beberapa hari mereka berdua pindah tempat.
Del Piero dan Putra kabur dari rumah selama sebulan. Di perjalanan, Putra tertangkap terlebih dahulu.
Sementara Rian dan Del Piero terus berkelana pergi meninggalkan rumah untuk mengamen. Lagi-lagi tujuannya agar dapat uang untuk bisa main games di warnet.
Usaha Dian tak berhenti mencari keberadaan anak keduanya yang bernama lengkap Muhammad Del Piero itu. Lapor Polisi Hingga Masuk Panti Sosial
Selama sebulan Del Piero menghilang dan kabur dari rumah, orangtuanya tak putus mencarinya.
Misliyati, ibu Del Piero, sampai membuat laporan kehilangan anak ke Polsek Cakung.
"Sudah saya lapor ke Polisi. Laporannya juga sudah ada," kata Misliyati kepada TribunJakarta.com pada Sabtu (12/10/2019).
Bahkan, Dian harus mendatangi panti sosial di Cipayung dan mencarinya langsung ke lapangan.
"Kemarin saya sudah datangi panti sosial di Cipayung tapi tidak ada," kata Dian.
Selain itu, pria yang bekerja sebagai ojek online ini telah mencari ke berbagai wilayah. Dari bilangan Senen, Galur, Kemayoran, PIK hingga Terminal Bekasi.
Dian sudah meyakini anaknya tidak diculik melainkan diajak temannya untuk mengamen.
Sebab, Rian suka mengajak Del Piero untuk mengamen di kawasan rumahnya. "Biasanya kalau uangnya habis mereka ngamen. Kalau dapat uang main warnet lagi," tambah Dian.
Terakhir, Del Piero pamit ke kakaknya, Regina (13) mau main warnet.
Tas sekolah pun ia titipkan kepada kakaknya itu, seterusnya enggak ada kabar dari Del Piero.
"Saya suka lemes ketika ngepel mikirin dia. Semoga ada orang baik yang nemuin dia," harap Misliyati. (*)
Source | : | Tribun Jakarta |
Penulis | : | None |
Editor | : | Maria Andriana Oky |
Komentar