Saat melakukan oleh TKP, polisi menemukan sebuah surat wasiat yang diduga ditulis oleh korban sebelum mengakhiri hidupnya.
"Surat itu ditemukan di rumah korban," kata Kompol I Ketut Saba.
Dilansir dari Tribun Jakarta, Yohan merupakan putra bungsu dari empat bersaudara. Ibunya telah meninggal sejak 2012 lalu karena dianiaya oleh ayahnya hingga meninggal dunia.
Baca Juga: Mau Nikah, Mahasiswi di Aceh Tinggalkan Surat Wasiat hingga Ditemukan Gantung Diri di Kontrakan
Bahkan, jasad ibunya dicor di belakang rumah oleh ayahnya, Antonius Sinaga. Rumah ini pun menjadi lokasi ditemukan jasad Yohan.
Kompol I Ketut Saba mengungkapkan Yohan dan saudaranya tinggal bersama paman mereka, Nahor Leltakaeb (60) di Jln Hibrida Kelurahan Oebufu, Kecamatan Oebobo, Kota Kupang.
Saba juga membenarkan bahwa surat yang ditemukan di sekitar lokasi merupakan surat yang ditulis korban sendiri dengan mencocokkan tulisan tersebut dengan tulisan tangan korban di sekolah.
"Kami sudah cocokan dengan tulisannya dia (korban) di sekolah," kata seorang guru kelas korban, Eti Wabang.
Dalam surat wasiat tersebut, bocah laki-laki itu menyampaikan rasa terima kasih dan permintaan maaf kepada pamannya yang sudah mau merawat dirinya.
"Untuk semua yang benci Yohan.
Terima kasih untuk bapabesa (paman) dan mambesa (bibi) untuk semua pengorbanan yang telah dilakukan untuk Yohan, Yohan minta maaf, Yohan jalan tanpa pamit...
Yohan sadar kalau Yohan sama sekali sonde (tidak) berguna untuk besa dong Yohan sonde pernah kerja...
Bapbesa/mambesa minta tolong Yohan melawan, Bapbesa mau jalan pi (pergi) mana-mana Yohan sonde ada hati untuk antar Bapbesa dengan motor Yohan minta maaf !!!
Yohan pikir Yohan bisa capai 2 tujuan hidup Yohan pribadi.... Tapi ternyata sonde bisa...
Ia sendiri mengungkapkan bahwa ia memiliki 2 tujuan hidup yaitu bisa lulus SMA, dan menghabisi nyawa ayahnya.
Yohan pung (punya) tujuan hidup tu (itu)
Source | : | Kompas.com,Tribun Jakarta |
Penulis | : | Maria Andriana Oky |
Editor | : | Maria Andriana Oky |
Komentar