GridPop.ID - Acara pelantikan Presiden dan Wakil Presdien menyajikan banyak peristiwa menarik di baliknya.
Salah satu kejadian menarik yang terjadi adalah peristiwa yang terjadi antara Jokowi, Paspampres dan Gibran Rakabuming, anak sulung Presiden Joko Widodo.
Peristiwa ini memang tak banyak diketahui oleh publik.
Pasalnya, peristiwa unik ini terjadi sebelum acara pelantikan.
Melansir dari laman Wartakota, dijelaskan kejadian antara Jokowi, Paspampres dan putranya terekam oleh kamera media Kompas TV.
Diungkapkan kejadian ini terjadi di luar gedung MPR RI.
Dalam video yang dibagikan, sebelum dilantik Presiden Joko Widodo turun dari mobil dan menyempatkan diri untuk mendekati dan bersalaman dengan mereka.
Saat itu, kondisinya, Jokowi di kelilingi oleh beberapa Paspampres yang seragam jas berwarna hitam.
Para Paspampres ini bertugas untuk melindungi dan memastikan sang Presiden berada dalam radius aman dari hal-hal yang tak diinginkan.
Saat Jokowi turun dari mobil dan baru berjalan beberapa langkah, tiba-tiba Gibran Rakabuming Raka berlari dari arah belakang ingin menghampirinya ayahnya.
Gibran Rakabuming yang ingin mendampingi bapaknya justru dicegat oleh seorang Paspampres.
Bahkan Paspampres tersebut membentangkan tangan, dan mengenai jas dari suami Selvi ananda hingga sedikit tersingkap.
Sepintas terlihat seolah jas Gibra ditarik oleh Paspampres tersebut.
Jokowi yang sempat melihat reaksi petugas keamanannya itu, meminta agar putranya tak dilarang untuk mendekat padanya.
Sosok Paspampres itu kemudian meminta maaf dengan menunduk. Paspampres itu juga mendapat teguran isyarat dari Paspampres lainnya.
Gibran Rakabuming lantas berjalan mendampingi presiden.
Keduanya lalu menuju warga untuk menyalami yang sejak pagi sudah menunggu kedatangan presiden.
Namun belum dipasitkan apakah tindakan Paspampres tersebut dikarenakan tidak tahu jika sosok itu adalah Gibran Rakabuming atau memang karena aturan protokol yang tidak membolehkan ada orang lain mendampingi Presiden Jokowi.
Kejadian menarik lainnya dalam acara pelantikan Joko Widodo dan KH Maruf Amin adalah pantun ketua MPR yang ditujuan untuk Prabowo Subianto.
Merujuk artikel terbitan Kompas.com, Sepanjang acara, Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR), Bambang Soesatyo melemparkan lima pantun saat memimpin acara pelantikan.
Pantun pertama disampaikan saat mengapresiasi kedatangan rival Prabowo-Ma'ruf, Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno.
"Terimalah ungkapan rasa terima kasih kami dalam sebait pantun," ucap Bambang. "Dari Teuku Umar ke Kertaegara, dijamu nasi goreng oleh Ibu Mega.
Meski Pak Prabowo tak jadi kepala negara, tapi masih bisa tetap berkuda dan berlapang dada," tutur dia.
Ia juga menampaikan pantun lain saat mengapresiasi Jusuf Kalla yang baru saja melepaskan jabatannya sebagai Wakil Presiden.
Namun kali ini, ia melemparkan pantun dalam Bahasa Bugis. "Buah panasa buah durian, tampedding riala inungeng; temmaka raja pa'berena, temma ruleke papidecenna," kata dia.
Setelah menyampaikan pantun dalam Bahasa Bugis, Bambang menyebutkan artinya, yaitu Buah nanka buah durian tak dapat dijadikan minuman, sungguh besar pengabdian tak sanggup ditatar kebaikanmu. (*)
Source | : | kompas.com,Wartakotalive.com |
Penulis | : | Maria Andriana Oky |
Editor | : | Maria Andriana Oky |
Komentar