GridPop.id – Aktor senior Robby Sugara meninggal dunia pada Kamis (13/6/2019) pukul 00.10 WIB.
Kabar meninggalnya pemain film ‘Fabulous Udin’ ini pertama kali diketahui dari unggahan Instagram Story putranya, Juan Bernard.
Robby Sugara diketahui meninggal akibat terkena serangan jantung.
Patricia Grace, anak keempat Robby, menyatakan bahwa ayahnya sempat terkena serangan jantung sebanyak dua kali.
"Sebelumnya punya riwayat (penyakit jantung) dan ini kedua kalinya. Sempat dirawat memang sebelumnya. Kedua ini baru deh, yang kedua enggak berhasil sembuh," ujar Patricia.
Berbicara mengenai penyakit jantung, memang bisa disebabkan oleh banyak hal, salah satu penyebab utamanya adalah gaya hidup yang tidak sehat.
Selain itu, penyakit jantung juga bisa disebabkan oleh hal-hal lain yang tak terduga.
Berikut 7 hal yang dapat menjadi pemicu penyakit jantung:
Kesepian
Memiliki sedikit teman dan tidak merasa bahagia dengan hubungan pertemanan atau percintaan, akan membuat seseorang merasa kesepian.
Hati-hati, rasa kesepian ternyata dapat meningkatkan risiko terkena penyakit jantung dan stroke.
Merasa kesepian sering dikaitkan dengan tekanan darah tinggi dan efek stres lainnya.
Maka dari itu, sebaiknya perluas pertemanan, misalnya dengan bergabung dengan tim olahraga.
Penyakit gusi
Penyakit gusi dapat meningkatkan risiko penyakit jantung, karena bakteri di gusi dapat menyebabkan peradangan atau pembengkakan di daerah gusi maupun pembuluh darah arteri.
Hal ini membuat arteri (pembuluh darah yang membawa darah dari jantung) mengalami penebalan akibat penumpukan plak.
Kondisi ini disebut dengan aterosklerosis, yang membuat darah sulit mengalir ke jantung.
Kondisi inilah yang membuat risiko serangan jantung dan stroke semakin meningkat.
Menonton televisi terlalu lama
Tidak ada salahnya memang menonton tv sambil istirahat dan bersantai di rumah. Namun, jika terlalu lama bisa menjadi penyebab penyakit jantung, Moms. Kok bisa ya?
Jika Moms berjam-jam menonton di depan tv sambil ngemil dan dengan posisi yang itu-itu saja, hal ini dapat meningkatkan risiko memiliki penyakit jantung.
Asosiasi Jantung di Amerika (American Heart Association) melaporkan bahwa diam dengan posisi yang sama dalam waktu yang lama adalah salah satu faktor risiko dari serangan jantung dan stroke.
Tubuh yang tidak aktif pada umumnya buruk untuk kesehatan secara menyeluruh, terutama jantung. Lama kelamaan tubuh pun menjadi rentan terhadap pembekuan darah.
Kebisingan lingkungan
Tingkat kebisingan suara bisa memengaruhi kesehatan jantung loh, Moms.
Mulai dari sekitar 50 desibel, yang setara dengan suara obrolan dan kebisingan lalu lintas dapat meningkatkan tekanan darah dan kemungkinan gagal jantung.
Untuk setiap peningkatan 10 desibel, kemungkinan penyakit jantung dan stroke seseorang juga akan meningkat. Hal ini mungkin terkait dengan bagaimana tubuh bereaksi terhadap stres.
Sering lembur
Orang yang bekerja setidaknya 55 jam per minggu lebih berisiko memiliki penyakit jantung dibanding orang yang bekerja selama 35-40 jam per minggu.
Hal ini bisa disebabkan karena tekanan pekerjaan di kantor. Semakin banyak menghabiskan waktu untuk bekerja atau lembur, maka mungkin akan semakin banyak pikiran.
Nyeri bahu
Sebuah penelitian dalam Journal of Occupational and Environmental Medicine, orang yang memiliki faktor risiko penyakit jantung, termasuk tekanan darah tinggi, kolesterol tinggi, dan diabetes, lebih mungkin mengalami nyeri bahu atau cedera rotator cuff.
Hubungan keduanya masih belum pasti, namun peneliti mengatakan bahwa mengobati tekanan darah tinggi dan faktor risiko lain juga dapat membantu meredakan rasa nyeri di bahu.
Penelitian sebelumnya juga menemukan bahwa orang dengan sindrom carpal tunnel, Achilles tendonitis, dan tennis elbow juga memiliki peningkatan risiko penyakit jantung.
Jumlah anak yang dimiliki
Wanita yang hamil lebih dari satu kali juga mengalami peningkatan risiko atrial fibrilasi, atau disebut juga sebagai a-fib.
A-fib adalah detak jantung yang tidak teratur sehingga dapat menyebabkan pembekuan darah, stroke, dan komplikasi lainnya.
Sebuah penelitian melaporkan bahwa wanita yang hamil empat kali atau lebih berpotensi mengalami peningkatan 30-50 persen terkena a-fib dibandingkan dengan wanita yang tidak pernah hamil.
Selama kehamilan, jantung semakin membesar, hormon tidak seimbang, dan sistem kekebalan tubuh meningkat.
Hal tersebut dianggap sebagai pemicu dari penyakit jantung. Namun, masih diperlukan penelitian lebih lanjut untuk memahami hubungan keduanya.
Source | : | Kompas.com,Nakita |
Penulis | : | None |
Editor | : | Popi |
Komentar