Menurutnya, sebenarnya Seoharto berkeinginan anak-anaknya tampil atau terjun ke dunia politik secara penuh.
Namun, dari hasil komunikasi dengan almarhum Soeharto, kata Agus, anak-anaknya belum bisa menjadi pemimpin Indonesia.
"Jadi, wakil Cendana nanti bukan anak-anak Bapak (Soeharto), tetapi Pak Prabowo," ujar Agus yang mengaku setiap saat mengaji sekaligus berkomunikasi dengan almarhum Soeharto.
Restu almarhum Soeharto untuk Prabowo Subianto dan Puan Maharani, lanjutnya, sudah disampaikan kepada dirinya sebelum ada pemberitaan di media sosial atau media arus utama.
"Saya sudah dapat info dari Bapak (Soeharto) beberapa hari lalu, waktu berdoa di makam beliau," kata Agus.
Diberitakan GridPop.ID sebelumnya, setelah Pilpres 2019, nama Prabowo Subianto kembali disebut-sebut.
Prabowo masih berpotensi maju dalam Pilpres 2024 berdasar Lingkaran Survei Indonesia Denny JA.
LSI Denny JA baru saja merilis 15 nama tokoh yang dinilai berpotensi berlaga pada Pilpres 2024 mendatang, termasuk di dalamnya Prabowo.
Masuknya nama Prabowo sebagai calon potensial di Pilpres 2024 karena sudah memiliki modal besar, yakni popularitasnya di atas 25 persen.
Peneliti LSI Denny JA, Rully Akbar, menjelaskan selain popularitas, dua kriteria utama bagi calon di Pilpres 2024 adalah empat sumber rekrutmen dan penilaian subyektif peneliti LSI Denny JA.
Source | : | Tribunnews.com,Warta Kota,GridPop.ID |
Penulis | : | Veronica Sri Wahyu Wardiningsih |
Editor | : | Veronica Sri Wahyu Wardiningsih |
Komentar