GridPop.ID - Nadiem Makarim selaku Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia (Mendikbud) sedang dihadapkan dengan hal yang cukup menyayat hati.
Pasalnya, salah satu sekolah dasar di Pasuruan, Jawa Timur mengalami kejadian tragis karena atap di sekolah tersebut roboh hingga menewaskan satu siswa dan seorang guru.
Nadiem yang turun langsung ke lapangan tampak tak kuasa menahan air matanya ketika mendengar cerita dari keluarga korban.
Irza Alamira adalah murid yang tewas karena tertimpa atap ruang kelas di SDN Gentong, Kota Pasuruan.
Ia tampak tak kuasa mendengar cerita dari kedua orang tua siswa yang kehilangan buah hatinya.
Dikutip TribunJakarta.com dari Surya mata Nadiem Makarim bahkan tampak memerah.
Ia sesekali mengusapi air matanya dengan tangan.
"Saya ikut berduka dan berbelasungkawa. Yang sabar ya pak. Saya sungguh terharu dan ikut merasa kehilangan generasi penerus bangsa yang luar biasa," kata Nadiem Makarim membisikkan ke Zubair, orang tua Irza Almira.
Tak cuma ke rumah Irza Almira, Nadiem Makarim juga mendatangi kediaman korban atap ambruk lainnya, yakni Savina Arsy Wijaya (19).
Penelusuran TribunJakarta.com Savina Arsy Wijaya adalah seorang guru penganti yang saat kejadian atap ambruk tengah berada di dalam kelas menemani muridnya yang sakit.
Nadiem Makarim meminta orang tua dan keluarga Savina Arsy Wijaya untuk kuat, sabar dan tegar.
Ia bersama keluarga besar Kemendikbud ikut berduka cita atas insiden yang tak terduga ini.
Setelah berbincang singkat bersama orang tua korban, Menteri pun lantas berpamitan.
Sebelum pulang, Nadiem Makarim memberikan bantuan dan santunan untuk keluarga korban meninggal dalam peristiwa ini.
Kepada media, Nadiem mengatakan, ini suatu hari yang luar biasa baginya.
Ia melihat ada empat ruang kelas yang ambruk, ada dua korban meninggal, satu murid, dan satu guru.
"Saya ucapkan belasungkawa yang sedalam - dalamnya. Saya sudah mengunjungi rumah kedua korban ini. Saya sangat sedih," kata dia.
Nadiem Makarim Langsung Janjikan Ini
Ia melihat, kejadian atap ambruk yang menewaskan dua orang bukan suatu hal yang bisa diterima.
Ia mengaku sudah mengirimkan tim investigasi untuk mencari tahu penyebab jatuhnya empat atap kelas SDN Gentong ini.
Ia berharap, kejadian ini tidak akan terulang kembali. Nadiem meminta semua pihak untuk memberikan pelayanan terbaik dalam hal pendidikan, khususnya untuk fasilitas pendidikan, yakni sekolah.
"Saya akan evaluasi ini. Ke depan, keamanan murid guru dan orang tua menjadi nomor satu, agar belajar bisa dengan aman dan senang," tutupnya singkat.
Ia juga sudah mengirimkan tim investigasi untuk mencari tahu penyebab jatuhnya empat atap kelas SDN Gentong ambruk itu.
Nadiem tinjau SDN Gentong
Sebelumnya, Nadiem Makarim mendatangi SDN Gentong di Jalan KH Sepuh No. 49 Kelurahan Gentong Kecamatan Gadingrejo, Kota Pasuruan, Kamis (7/11/2019) siang.
Nadiem Makarim bersama rombongan mendatangi SDN Gentong di Jalan KH Sepuh No. 49 Kelurahan Gentong Kecamatan Gadingrejo, Kota Pasuruan, sekitar pukul 13.20 wib.
Mengenakan kemeja hitam, Nadiem disambut oleh Sekretaris Daerah (Sekda) Bahrul Ulum dan jajaran pejabat Pemerintah Kota (Pemkot) Pasuruan.
Selanjutnya, Nadiem berkeliling melihat kondisi terakhir empat kelas yang atapnya ambruk dua hari lalu.
Pertama, Nadiem melihat di ruang kelas 5A, selanjutnya ke 5B, dan 2A.
Untuk ke 2B, Nadiem tidak masuk karena ruang ini adalah ruangan yang pertama kali ambruk atapnya dan mengalami kerusakan yang sangat parah.
Setelah berkeliling dan berbincang sekilas dengan Sekda dan Kepala Sekolah (Kepsek) SDN Gentong, Nadiem langsung menggelar rapat tertutup di salah ruang kelas di SDN Gentong. (*)
Source | : | Jakarta.tribunnews.com |
Penulis | : | Sintia Nur Hanifah |
Editor | : | Maria Andriana Oky |
Komentar