GridPop.id - Sebuah peristiwa mengejutkan dialami seorang pria.
Seorang pria berusia 20 tahun asal Hubei, Tiongkok kala itu menghabiskan waktu luang di kamar hotel bersama teman-temannya.
Merasa kesepian, pria bernama Jie itu pun iseng memesan seorang pekerja seks komersial (PSK) cantik panggilan untuk layanan berhubungan badan melalui WeChat.
Tak butuh waktu lama, pria itupun langsung menemukan wanita idamannya di aplikasi chatting tersebut.
Setelah menjatuhkan pilihan, Jie langsung mentranfer sejumlah uang ke cewek panggilan tersebut.
Ia mentransfer sebesar 400 Yuan atau sekitar Rp 799 ribu.
Tanpa pikir panjang, ia juga mengirimkan pesan singkat berisi alamat serta kamar hotel tempatnya menginap.
Jie pun menunggu setengah jam dan berharap bisa bersenang-senang dengan cewek panggilan idamannya.
Namun, betapa kagetnya saat ia membuka pintu kamar.
Bagaimana tidak, alih-alih cewek panggilan, wanita yang datang ke kamar hotelnya justru adalah pacarnya sendiri!
Pacar Jie pun berdiri di depan pintu kamar hotel dengan emosi memuncak.
Usut punya usut, Jie telah keliru mengirim pesan chatting ke pacarnya sendiri.
Parahnya, uang 400 Yuan yang ia transfer pun juga terkirim ke rekening kekasihnya itu.
Adu mulut pun tak terelakkan lagi hingga keduanya saling berteriak dan membuat keributan.
Karena malu, Jie sempat melancarkan akal bulusnya untuk membela diri.
Namun, bukannya kata maaf yang ia dapat, melainkan sang pacar malah jadi semakin marah.
Saking ributnya, pertengkaran Jie dan pacarnya sampai harus dilerai oleh staf hotel.
Staf hotel pun menghubungi pihak berwenang dan mengirim mereka untuk menangani situasi.
Beruntung, keduanya tidak ditahan tetapi hanya mendapatkan konseling dari pihak berwajib.
Kejadian ini terungkap lewat kabar yang dilansir China Press dari laman World of Buzz pada Senin (11/11/2019) lalu.
Ada aplikasi yang bisa dimanfaatkan untuk mencari jasa prostitusi online.
Terbaru, setelah Bee Talk. Kini hadir Michat.
Michat, sebenarnya aplikasi yang seru untuk menjalin pertemanan secara online. Hanya saja sangat disayangkan ketika fungsi disalahgunakan untuk praktik prostitusi online.
Tidak semua cewek pengguna aplikasi ini menawarkan jasa ilegal itu.
Bahkan diantaranya tidak segan menuliskan kalimat tegas pada profil akun yang menyatakan bukan sebagai pelaku.
"Menikah, maaf bukan BO. tolong buka mata anda , coba fikir positif," bunyi kalimat pada akun michat seorang cewek berkerudung bernama Ira.
Ketika ditanya Ira mengaku warga Martapura.
Dia hanya ingin menjalin pertemanan melalui aplikasi michat, dia terganggu ketika ada saja lelaki yang menanyai dirinya apakah bisa melayani.
Merasa ketidaknyamanan nya terganggu jadi dia tulis kalimat pernyataan itu.
Aplikasi michat juga dihuni oleh para perempuan yang berprofesi sampingan sebagai pemandu lagu freelance di Banjarbaru, Kalimantan Selatan.
Namun tidak melayani praktik prostusi, seperti yang dilakukan Dila.
"Bukan BO, cuma menemani karaoke saja, Rp 100 ribu perjam. Iya di Banjarbaru, kontak saja ke michat bila mau karaokean," katanya ketika ditanya melalui chat.
Melalui michat memang jadi jalur mudah untuk menawarkan jasa, meski identik dengan praktik prostitusi namun jasa pemandu lagu juga mudah ditemukan.
Cukup melacak dari fitur pengguna sekitar , setelah dapat lalu bila profilnya nanti ada saja status berbunyi "karaoke yuk", atau "ayo singasong", bisa juga "freelance karaoke".
Di Banjarmasin, dari hasil penelusuran, aplikasi michat juga dikeluhkan bahkan dilaporkan oleh netizen melalui layanan pengaduan lapor.go.id.
Minta blokir aplikasi Michat karena dijadikan sarana prostitusi online di Banjarmasin.
"Kepada Yth. Kepala Dinas Kominfo agar menutup dan memblokir aplikasi Michat, khususnya Banjarmasin agar aplikasi ini tidak digunakan sebagai sarana prostitusi online. Terimakasih," demikian bunyi dari laporan itu
Komentar