Hanya saja, ada pihak lain yang menjegal PDIP secara tidak etis.
"Jadi bayangkan dari 1999, baru punya ketua DPR itu sekarang di 2019 walaupun sebenarnya hak ketua DPR itu disusun 2014. Jadi memang untuk bisa sampai di sini itu, kita harus sabar dan berjuang terus menerus," kata dia.
"Bayangkan baru kali ini PDIP meniadi ketua DPR, jadi sejarah panjang. Ada yang diambil haknya, ada yang dibohongi, tadi Ibu Ketum (Megawati) mengatakan bahwa dia itu sudah penuh dengan penderitaan, penghianatan, dan lain-lain," tambah cucu Proklamator RI Bung Karno ini dengan nada tinggi.
Puan melihat perjuangan Megawati yang juga ibunya sendiri merasa pilu.
Selama 45 tahun sebagai saksi hidup, Puan melihat sang ibu jatuh dan bangun dalam mempertahankan prinsip-prinsip yang dianggapnya benar.
"Jadi memang sampai sini enggak gampang," ungkapnya.
Puan juga mengingatkan bahwa kediaman Megawati di Jalan Teuku Umar, Menteng, Jakarta Pusat, sebagai lokasi yang bersejarah.
Betapa tidak, rumah itu pernah ditinggali mobil dinas nomor polisi R1 sampai RI 6.
Pada 1999, Megawati Soekarnoputri menjabat wakil presiden yang menurut peraturan negara mendapatkan mobil dinas menggunakan nopol RI 2.
Sedangkan Taufik Kiemas, suami Megawati mendapat mobil dinas bernopol RI 4.
Source | : | Tribunnews.com,Warta Kota |
Penulis | : | Veronica Sri Wahyu Wardiningsih |
Editor | : | Veronica Sri Wahyu Wardiningsih |
Komentar