GridPop.ID - Penunjukan Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok sebagai Komisaris Utama menuai beragam kontroversi.
Ahok atau yang kini dikenal dengan nama BTP menerima penolakan dari berbagai pihak.
Bahkan Ahok sendiri menerima penolakan dari karyawan pertamina sendiri.
Mereka menamakan diri sebagai Serikat Pekerja Pertamina yang menolak Ahok.
Sebelumnya, Serikat pekerja Pertamina secara terang-terangan melakukan penolakan atas penunjukan Ahok sebagai bos di salah satu BUMN.
Penolakan ini muncul setelah adanya informasi penunjukan Ahok sebagai Komut Pertamina.
Mereka membentangkan spanduk yang berisi penolakan terhadap Ahok untuk mengisi jabatan di Pertamina.
Dalam spanduk tersebut tertulis beberapa tuntutan, di antaranya Pertamina tetap wajib utuh, tolak siapa pun yang suka bikin rusuh, memilih figur tukang gaduh, dan bersiaplah Pertamina segera runtuh.
Dilansir dari Tribun Jateng, Ahok yang selama ini diam dengan penolakkan terhadap dirinya akhirnya buka suara.
Suami Puput Nastiti Devi itu berbicarfa soal penolakan Serikat Pekerja Pertamina soal pengangkatannya menjadi Komisaris Utama PT Pertamina.
Diakui Ahok, orang-orang yang menentangnya belum mengenalnya dengan baik.
“Ya dia (SP Pertamina) belum kenal saya kan. Dia enggak tahu saya sudah lulusan S3 dari Mako Brimob,” ujar Ahok seperti yang dikutip dari Tribun Jateng.
Ahok sendiri sebelumnya sudah menerima Surat Keputusan (SK) pengangkatannya sebagai Komisaris Utama PT Pertamina dari Menteri BUMN, Erick Thohir.
Setelah resmi menjabat sebagai Komisaris Utama, Ahok pun meminta dukungan dari masyarakat agar bisa menjalankan tugas dengan sebaik-baiknya.
“Saya berharap tentu dukungan doa dari masyarakat terus juga dukungan info dari masyarakat karena fungsi saya kan pengawasan,” kata Ahok.
Sebelumnya, Erick mengumumkan Ahok telah ditunjuk sebagai Komisaris Utama PT Pertamina.
Ahok didampingi Wakil Menteri BUMN Budi Gunadi Sadikin sebagai Wakil Komisaris Utama PT Pertamina.
Penunjukkan Ahok sebagai Komisaris Utama PT Pertamina terjadi di tengah penolakan sejumlah pihak.
Sebab, ia pernah berstatus sebagai narapidana dan kini ia merupakan kader PDI-P.
Penunjukkan Ahok sebagai Komut di Pertamina juga sempat dipandang sebelah mata oleh Fadli Zon.
Diberitakan Kompas.com, Fadli Zon mengkritik langkah Menteri Badan Usaha Milik Negara Erick Thohir yang menunjuk Ahok sebagai Komisaris Utama Pt Pertamina.
Ia menilai masih banyak orang lain yang lebih kompeten untuk mengisi pos tersebut.
"Kalau saya menilai, kayak enggak ada orang lain aja gitu, apa sih hebatnya? Menurut saya sih biasa-biasa saja," kata Fadli kepada wartawan di Gedung Lemhanas, Jakarta, Sabtu (23/11/2019).
"Kan harusnya mencari orang profesional, memangnya dia ahli minyak? Dia kan bukan ahli minyak. Hebatnya apa dia di Pertamina," sambung anggota Komisi I DPR ini.
Fadli menilai, penunjukan Ahok yang pernah menjadi terpidana kasus penistaan agama justru menimbulkan penolakan dari orang-orang yang tak menyukai sosok mantan gubernur DKI Jakarta itu.
"Itu menimbulkan tokoh-tokoh, orang-orang dan masyarakat yang selama ini kontra terhadap Ahok menjadi tidak suka," ujarnya.
Fadli pun menilai sosok Ahok dipilih bukan karena prestasi atau kemampuannya. Namun, ia menilai Ahok terpilih karena faktor pertemanannya dengan Presiden Joko Widodo.
"Jadi saya kira mungkin itu refeleksi kedalaman hubungan Pak Jokowi dengan Ahok sebagai teman sejati atau teman politik," ujarnya. (*)
Source | : | Kompas.com,TribunJateng.com |
Penulis | : | Maria Andriana Oky |
Editor | : | Maria Andriana Oky |
Komentar