GridPop.ID - Belum lama ini, seorang wanita ramai diperbincangkan lantaran menderita penyakit mental yang langka.
Bagaimana tidak, wanita yang memiliki kepribadian ganda itu mengaku bahwa dirinya memiliki 9 kepribadian berbeda.
Publik sontak terkejut hingga mencari tahu tentang kisah perjuangan hidupnya bersama pasangan yang ternyata begitu luar biasa.
Seorang wanita bernama Anastasia Wella mengaku memiliki sembilan karakter yang sangat berbeda.
Saat dia menjadi satu karakter, dia tak akan ingat karakter lain.
Anastasia Wella ini didiagnosa mengidap penyakit mental Dissociative Identity Disorder (DID).
Wartawan Grid.ID, Nailul Iffah, berhasil bertemu langsung dengan Wella, di Jakarta
(17/4/2017).
Menurut Wella, biasanya karakter ini akan muncul ketika dia menghadapi masalah, merasa terancam atau berada dalam pilihan yang sulit.
Jika Wella sudah mulai panik, migran dan muncul rasa cemas, biasanya itu pertanda akan ada yang hadir dan menguasai dirinya secara tak terduga.
Wella memiliki sembilan karakter dengan nama dan kepribadian yang berbeda.
Karakter itu adalah Wella sebagai host atau pribadi asli, Naura karakter temperamen, Paula seseorang yang ahli berhitung.
Lalu ada Saraswati karakter model dan penari, Atin sosok anak kecil berusia 9-10 tahun, Andreas sosok pria yang suka melakukan kekerasan.
Ada pula karakter Ravelin sosok anak millenials, Ayu sosok yang pandai menulis sastra, bahkan ada sosok Bilqis yang pintar baca Al-Quran.
Akibat kisahnya yang rumit itu, namanya mendadak viral.
Dikutip dari kanal Youtube Trans7 Official dalam program acara Hitam Putih, Wella mengisahkan awal mula mengetahui jika dirinya mempunyai kepribadian ganda.
"Dari dokter yang mendiagnosis, karena saya awalnya itu merasa cemas, ketakutan, terus suka tidak ingat, maksudnya tiba-tiba saya kenapa tanggal sekian, terus selalu seperti itu," ungkapnya.
Wella didiagnosis Dissosiative Identity Disorder (DID) pada tahun 2009.
"Kok tiba-tiba sudah tanggal sebelas ya, padahal saya ada kegiatan, ternyata menurut di lapangan saya melakukan kegiatan itu, tetapi saya tidak ingat melakukan itu, saya tidak merasa," jelas Wella.
"Kemudian ketika ada orang yang menyapa saya, itu mereka menyebut nama saya dengan nama yang berbeda dan mereka bertanya loh kok kamu sekarang jadi gini penampilanmu feminin," kata Wella.
Diketahui bahwa penampilan Wella mempunyai perbedaan gaya mengikuti masing-masing karakter.
Ketika Wella ke dokter dan dikatakan mengidap penyakit Dissociative Identity Disorder (DID), dirinya mengaku kecewa.
"Kecewa saya, dan gak percaya, kan awalnya orangtua itu pernah mengobati karena saya mengeluh, migrain (sakit kepala) berlebih gitu, kemudian saya takut, cemas, dan seperti berubah saya mengatakan nama saya dengan nama-nama yang lain gitu kan," jelas Wella.
"Mereka pernah mengobati saya ke dokter, tapi tidak pernah tahu penyakitnya apa, dan kemudian sangking mungkin mereka capek, diobatkan ke alternatif dan sempat disangka kesurupan," ujarnya.
Wanita berusia 29 tahun ini memiliki hobi membaca artikel mengenai sosial dan politik.
Ia juga memiliki hobi menyanyi, Wella memiliki makanan favorit yakni nasi goreng,
Ternyata dirinya juga pernah dibully ketika duduk di bangku sekolah.
"Ya dikatain gak punya temen, gak bisa bertemen, pokoknya gak bisa gabung sama temen-temen," ujar Wella.
Kondisi Kehidupan Wella Sekarang
Bagaimana rasanya hidup dengan sembilan kepribadian?
Berikut kisah selengkapnya dilansir Sripoku.com dari kanal Youtube Narasi Stories yang tayang pada 20 November 2019.
Bagi kebanyakkan orang, kehidupan Anastasia Wella yang sehari-hari harus "berkawan" dengan dissociative identity disorder (DID) memang sulit diselami.
Ada suatu masa ketika Wella punya banyak KTP dengan berbagai identitas.
Begitu pula dengan gelombang emosi yang tak terkendali saat kepribadiannya yang lain
muncul.
Kini, ia menjalani hidup bersama sang suami, Yoandi Arief Pratama yang sehari-hari juga menjadi care givernya.
Kami mencoba memahami bagaimana mereka berdua saling menyayangi, membutuhkan, dan menyembuhkan.
Ini kisah Yoandi dan Istrinya, Yoandi fokus menjaga Wella, wanita dengan Dissociative Identity Disorder (DID).
Wella mengklaim memiliki 9 kepribadian berbeda, bahkan sempat punya KTP dengan berbagai identitas lain.
"Ya bingung, ketika saya membuat KTP baru data saya di-block, jadi saya ke dinas setempat, menutup data satu per satu, kemana-man itu dan dia (suami) yang dampingi saya," ujar Wella.
Cinta keduanya bersemi karena memiliki kegemaran yang sama.
"Awal ketemu Wella itu pada tahun 2016 di salah satu grup WhatsApp elemen suporter gitu Bonek Mania," kisah Yoandi.
"Pelan-Pelan perlahan sampai lanjut, dari modus, meminta video call," tambah Yoandi.
Ternyata Wella sempat menolak dengan mengabaikan Yoandi, namun, Yoandi tidak mundur, justru makin ingin memahami Wella.
"Banyak sedikitnya tahu sebelumnya tetapi belum tahu apa yang dialaminya belum tahu, tahunya cuma mengalami beberapa kejadian yang menurut saya aneh seperti switch kepribadiannya karena belum tahu," tutur Yoandi yak kini telah menjadi suami Wella.
Yoandi mengungkapkan jika dirinya tulus mencintai Wella bukan karena kasihan.
"Tahu Wella seperti itu bukan karena rasa kasihan, kalau karena rasa kasihan kita tidak ikhlas," ujarnya.
Dirinya pun mendukung pasangannya agar dapat melewati penyakit tersebut.
"Punya teman atau pasangan kita harus support terus agar mereka bisa melewati penyakitnya itu," ungkap Yoandi.
Wella dan Yoandi menikah pada tahun 2018, sebagai seorang suami, menjadi care giver bagi istrinya bukan perkara mudah.
"Pernah, sering, apalagi kita mau cerita sama siapa lagi, kalau sama istri kan juga dia menceritakan masalahnya ke saya, ketika saya butuh mau cerita ke siapa lagi? Pusing," ujar Yoandi.
"Saya kan tertutup tidak bisa cerita rumah tangga ke orang lain," sambung Yoandi.
Yoandi pun berbagi cerita mengenai sikap dirinya ketika menghadapi istrinya Wella yang sedang kambuh.
"Yang saya lakukan ketika Wella split, menenangkan diri terlebih dahulu, karakter tersebut diajak ngobrol dulu sampai paham baru kita tahu apa yang dia minta," jelas Yoandi.
Dari 9 kepribadian ganda istrinya, hingga kini Yoandi hanya melihat 2 karakter yang muncul.
"Terjadi dia split hanya beberapa karakter yang sama saya, hanya anak kecil, terus yang bisa mengaji itu Bilqis," ujar Yoandi.
Penuturan sahabat Wella yang juga pernah menemukan karakter lain.
"Momen pertama kali Wella split, waktu dia bertengkar sama mantan kekasihnya, terus bener-bener bertemu Naura (Wella) itu, sebelumnya saya jalan malam minggu sama dia ke cafe," jelas Angga Maulana, sahabat Wella.
"Itu tahun baru, hari minggu, senin saya mau kerja, minggunya saya ambil motor, saya telepon, saya kirim WhatsApp juga tidak dibalas" kata Angga.
"Akhirnya saya samperin kesana diketok sampai 5 kali baru dibuka," lanjut Angga.
"Saya bilang Wel mau mengambil motor, dia hanya mengangguk saja, saya lihat di meja kerjanya lagi ngetik," kata Angga.
"Saya duduk di kasurnya, saya panggil ini Wella bukan? 1 kali 2 kali 3 kali sampai 4 kali saya tanya, ini Naura ya? terus dia ngangguk, akhirnya saya pulang karena takut dengan kejadian hal-hal yang tidak diinginkan, karena sosok Naura galak sekali," ungkap Angga.
Dissosiative Identity Disorder (DID) sendiri adalah gangguan dimana seseorang mengalami keterpisahan antara pikirannya, perasaannya, dan tindakan.
(*)
Source | : | tribun palembang |
Penulis | : | Sintia Nur Hanifah |
Editor | : | Popi |
Komentar