GridPop.ID - Baru-baru ini, sebuah video yang diunggah oleh sekretariat presiden berhasil mencuri perhatian dan banyak diperbincangkan publik.
Pasalnya, dalam video tersebut terlihat tiga sosok menteri fenomenal yang tampak beradu peran dalam sebuah pentas drama SMA.
Sandiwara Erick Thohir, Nadiem Makarim dan Wishnutama dalam pementasan drama tersebut tampak memicu gelak tawa penonton dan Presiden Jokowi yang juga turut hadir dalam acara tersebut.
Dalam rangka menyemarakkan Hari Antikorupsi Sedunia, beberapa menteri yang tergabung dalam Kabinet Indonesia Maju menyelenggarakan sebuah pentas drama.
Pada drama tersebut, tampil Menteri BUMN Erick Thohir yang memainkan peran sebagai penjual bakso.
Dikutip dari video unggahan kanal Youtube Sekretariat Presiden, Senin (9/12/2019), pada saat berakting sebagai tukang bakso, Erick Thohir sempat menyindir kasus penyelundupan yang baru-baru ini sedang hangat diperbincangkan.
Meski tak secara jelas, Erick Thohir tampak memberikan sindiran pada mantan Direktur Utama (Dirut) Garuda Indonesia Ari Askhara.
Diketahui, Ari Askhara disebut jadi dalang penyelundupan motor Harley Davidson dan sepeda Brompton yang dibawa melalui pesawat baru milik Garuda Indonesia.
Sindiran Erick Thohir disampaikan saat ia menceramahi komedian Bedu Tohar yang berperan sebagai anak SMA.
"Jangan mentang-mentang anak bos, malah manfaatin fasilitas," ucap Erick Thohir yang tampak menggunakan kaos oblong berwarna hitam, topi berwarna coklat, lengkap dengan handuk berwarna putih melingkari lehernya.
Erick Thohir kemudian berpesan kepada Bedu sembari menyelipkan pesan sindiran.
"Entar kalau lu udah gede jadi Dirut malah nitip barang-barang lu," kata Erick Thohir.
Ledekan Erick Thohir lantas mengundang tawa dari Bedu, Wishnutama dan penonton pentas tersebut.
Dikutip dari cuitan akun twitter resmi Presiden RI Joko Widodo (Jokowi), @jokowi, Senin (9/12/2019), acara tersebut diadakan di SMKN 57 Jakarta.
Pentas tersebut memberi pesan kepada masyarakat bahwa perilaku korupsi, sekecil apa pun, tidak diperbolehkan.
Selain Erick Thohir, tampil juga Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Makarim dan juga Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Wishnutama.
Nadiem Makarim dan Wishnutama berperan sebagai siswa SMA kelas X dan XII.
Bedu tidak sendirian, ada komedian Sogi Indra Dhuaja yang turut meramaikan pentas tersebut.
Pesan Jokowi di Pentas Drama SMKN 57 Jakarta
Dikutip dari laman setkab.go.id, Senin (9/12/2019), Jokowi yang turut hadir dalam acara pementasan tersebut menyampaikan beberapa pesan terkait korupsi.
"Pesan penting yang bisa ditangkap dari pentas tersebut adalah yang namanya korupsi itu tidak boleh. Sekecil apapun itu tetap korupsi. Tidak gede, tidak kecil, tidak boleh! Yang kedua yang namanya KKN; korupsi, kolusi, nepotisme tidak boleh," ujar Jokowi.
Menurutnya, korupsi dapat merusak tatanan kehidupan masyarakat dan juga bangsa.
“Anak-anak harus tahu mengenai ini. Karena korupsilah yang banyak menghancurkan kehidupan kita, kehidupan negara kita, kehidupan rakyat kita,” ujar Presiden Jokowi.
Tidak melulu soal korupsi uang, presiden mengingatkan korupsi juga dapat dilakukan dari hal yang kecil.
“Karena dari situlah bibit-bibit korupsi itu muncul, dimulai dari yang kecil-kecil. Kalau enggak diperhatikan nanti akan membesar, membesar, membesar dan menjadi betul-betul sebuah korupsi besar betul,” tutur Presiden Jokowi.
Jokowi kemudian menyampaikan untuk membiasakan berpikir dan bersikap kritis terhadap lingkungan.
"Kita harus membiasakan sejak kecil untuk berpikir dan bersikap kritis kalau ada hal-hal yang memang tidak baik. Bicaralah itu tidak baik, ini tidak baik. Terhadap teman-teman kita, diingatkan, diberitahu," papar Jokowi.
Ia juga meminta para orangtua untuk turut andil dalam menyebarkan nilai antikorupsi pada anak-anak mereka.
“Saya kira Bapak-Ibu juga sama, harus memberitahukan hal-hal seperti itu kepada anak-anak kita,” kata Kepala Negara.
Hal lain yang disampaikan Jokowi adalah soal kedisiplinan.
Jokowi menilai sejumlah sikap seperti disiplin, tepat waktu, percaya diri, optimis, berpikir produktif, dan juga berpikir kolaboratif itu penting.
“Karena itu menjadi kunci sukses bagi kita dalam kehidupan ke depan,” ucapnya.
Presiden Jokowi menegaskan, pembiasaan-pembiasan yang berkaitan dengan nilai-nilai integritas, yang berkaitan dengan nilai-nilai kejujuran sejak dini harus dimulai dan nanti akan menjadi sebuah budaya, baik budaya kerja, budaya kita dalam kehidupan sehari-hari.
Acara tersebut juga dihadiri pejabat lain seperti Menteri hukum dan HAM Yasona Laoly dan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.
(*)
Source | : | Tribun Wow |
Penulis | : | Sintia Nur Hanifah |
Editor | : | Popi |
Komentar