"Ya membuat kamu kuat, karena kami paham bahwa hidup ini sudah ada yang mengatur. Jadi, semuanya kembali kepada yang Esa, yang menuntun kita semua," jelasnya.
"Karena pasti Allah, Tuhan memberikan hal itu kepada kami ini gak cuma-cuma, meski itu baik ataupun buruk di mata kita. Pasti ke depannya Allah tahu apa yang kami butuhkan," papar Ammar Zoni.
Setelah itu, Ammar membongkar ucapannya yang membuatnya harus 'ketulah'.
Saat itu Irish tengah hamil, Ammar mengaku sempat berucap bahwa dirinya belum siap menjadi seorang ayah.
"Dengan keadaan kemarin kami kehilangan bayi kembar. Jujur pas Irish hamil, terutama gue mengakui saat itu gue belum siap menjadi bapak," akui Ammar.
"Kenapa? Bukannya secara ekonomi bergelimpahan, lebih cukup. Apa yang membuat lu belum siap untuk menjadi seorang ayah?" tanya Melaney.
Ammar mengaku sadar diri bahwa dirinya ini masih belum bisa menjadi imam yang baik.
"Karena itu kan lebih dalam lagi. Yang paling gue pikirkan waktu itu, gue belum mendapat pondasi agama yang kuat. Sebagai imam gue juga masih belum bagus, jadi masih belum bisa mencontohkan untuk istri gue dan anak gue. Karena diri gue aja belum bisa," akui Ammar.
Berkaca dari pengalaman tersebut, Ammar pun mencoba untuk lebih memperdalam ilmu agama.
"Even karena kejadian ini, membuat gue terpukul dan membuat gue untuk mendalami agama. Karena gue sebagai imamnya," ujar Ammar.
Source | : | Grid.ID,Tribun Bogor,GridPop.ID |
Penulis | : | Veronica Sri Wahyu Wardiningsih |
Editor | : | Veronica Sri Wahyu Wardiningsih |
Komentar