Parto Patrio pun tertawa mendengar itu.
"Karena kita sudah pernah melihat kelihaian Mas Parto pegang senjata," tambah Abdur Arsyad dan membuat Najwa Shihab terbahak.
"Ya, kemampuan untuk memegang senjata menjadi penting," kata Najwa Shihab kemudian.
Kemudian tiba gilirannya Azis Gagap, yang mana menurut Abdur Arsyad apapun jabatannya yang penting tidak Hakim Agung.
"Bang Azis silahkan mau jadi apapun, yang penting jangan pernah jadikan Mas Azis ini Hakim Agung," kata Abdur Arsyad.
"Kenapa?," tanya Rina Nose.
"Karena begitu dia baca putusan, lama, saking lamanya terdakwa keburu bikin kejahatan lagi," kata Abdur Arsyad.
Penonton pun tertawa mendengar candaan itu.
"Kalau Mba Rina ini luar biasa ya, kemampuan beliau menirukan orang lain dan segala macamnya itu cocok sekali menjadi Mantan Menkopolhukam, karena sama-sama suka nyamar," kata Abdur Arsyad.
Najwa Shihab pun membenarkan itu lalu tertawa.
"Maksudnya Pak Wiranto?," tanya Najwa Shihab.
"Iya betul," jawab Abdur Arsyad.
"Langsung ngomong dong, di Mata Najwa nggak ada sensor, langsung to the point," tegas Najwa Shihab.
"Ya, Mba Najwa kan punya backingan, saya mah apa," kata Abdur Arsyad.
"Nggak ada, eh Mas Abdur, backingan Mata Najwa itu jutaan penonton yang setia menonton Mata Najwa, itu backingan saya," kata Najwa Shihab sambil tertawa.
Kemudian untuk pemeran OVJ yang terakhir, Abdur Arsyad menyebut cocok jadi presiden.
Source | : | Tribun Bogor |
Penulis | : | Sintia Nur Hanifah |
Editor | : | Popi |
Komentar