Menjelang ajalnya, Aasma Rani masih berusaha untuk menyampaikan sesuatu dalam video.
Dalam video Rani menyebutkan bahwa Mujahidullah Afridi adalah pria yang menembak dirinya.
Keluarga Rani menduga Mujahidullah dendam pada Rani karena ia menolak lamarannya.
Mujahid bahkan sempat menyergap Rani di dekat rumahnya. Ayah Rani telah memohon keadilan dari pejabat tinggi.
Mereka juga memberi tahu polisi bahwa Mujahid adalah keponakan pemimpin lokal yang berpengaruh dan khawatir dia akan menggunakan pengaruhnya untuk membuat keponakannya lolos.
Namun, pihak berwenang dalam sebuah pernyataan mengatakan bahwa polisi adalah lembaga penegak hukum independen.
Mereka akan melanjutkan penyelidikan secara profesional dan membawa pelaku ke pengadilan. (*)
Source | : | TribunnewsBogor.com,GridPop.ID |
Penulis | : | Maria Andriana Oky |
Editor | : | Maria Andriana Oky |
Komentar