"Bukan!," kata Andhika Pratama ketakutan.
"Apa sih?? Woi," kata Lucinta Luna sambil berteriak dan menggebrak meja lagi.
Andhika Pratama dan Ussy Sulistyawati tampak tertawa sambil khawatir.
"Ada mertua gw loh di situ," kata Andhika Pratama dengan wajah merah.
"Macem-macem lo sama gw yaa!," kata Lucinta Luna lagi.
Kemudian, Andhika Pratama pun menjelaskan maksud dari hidup normal itu yakni layaknya orang biasa, tanpa sorotan kamera dan memiliki kehidupan pribadi yang tidak diganggu publik.
"Okey, two years ago, in my memories, sebetulnya Lucinta Luna ini adalah sosok pekerja keras dari orang Jawa, transmigrasi ke Jakarta, eh apa namanya?," kaya Lucinta Luna.
"Bukan transgender ya?," tanya Ussy Sulistyawati.
"Bukan donk, kok transgender sih?," kata Lucinta Luna protes.
"Transjakarta!," kata Andhika Pratama membenarkan.
"Transportasi donk gw," kata Lucinta Luna lagi.
"Aduh, gw takut digaplok, gw pernah di satu acara digaplok sakit banget," kata Andhika Pratama sambil menutup mata.
Kemudian Lucinta Luna pun meneruskan ceritanya.
"Pindak ke Jakarta pengen membantu almarhum mamah, karena aku ini 8 dari 9 bersaudara, jadi wanita karier, sukses, aku kecanduan sinetron, aku lihat artis cakep-cakep sedangkan aku ngaca kok muka gw kayak dakocan ya? Di kala itu, nah pada saat aku kerja di tempat karaoke, aku ngumpulin uang untuk diam-diam operasi hidung, terus operasi yang lainnya, dada rata kaya anak cewek STM. Di tinder aku ketemu bule, ketemuan, dia suka sama aku, dan nanya apa aku transgender. Akhirnya dia tahu aku real wanita dan biayain aku sampe jadi cantik sampe tahun 2016, karena dia pulang ke Inggris, aku selama setahun nangis, sampai akhirnya bertemu dia, sang kekasih, calon istri aku, ehh.....," katanya kemudian tertawa.
(*)
Source | : | Tribun Bogor |
Penulis | : | Sintia Nur Hanifah |
Editor | : | Popi |
Komentar