Sebab, Regi Datau sering mengeluarkan celetukan yang pada akhirnya membuat Ayu Dewi salah paham.
Padahal kala itu, Regi Datau yang memiliki sifat spontan hanya sedang mengemukakan pendapatnya.
"Kadang-kadang nih, ( Regi Datau) ketika punya ide besar untuk keluarga, ada celetukan. Nah buat Ibu Ayu mungkin 'kok dia kayak enggak ada perasaan sih'. Bisa jadi percekcokan," pungkas Intan Erlita.
Jika di rumah Regi Datau akan lebih inisiatif, maka di kantor suami Ayu Dewi itu akan bersifat lebih lunak.
Perihal hasil analisa itu, Regi Datau pun mengungkap alasannya.
"Kalau di kantor kan kita berhubungan dengan orang lain yang benar-benar lain. Tentu tuntutan mengerti orang lebih tinggi. Kalau istri kan dari semua orang di dunia ini kan yang seharusnya mengerti itu istri," kata Regi Datau.
Mendengar hal tersebut, Ayu Dewi lantas mengungkap keinginannya.
Ayu Dewi mengaku bahwa ia ingin agar Regi Datau juga bisa memakai feeling-nya ketika di rumah.
"Kalau boleh saran, Bu Ayu itu ingin lebih banyak disentuh pakai kasih sayang," ucap Inan Erlita kepada Regi Datau.
Usai membacakan hasil analisa Regi Datau, Intan Erlita pun mengurai bagaimana pemikiran Ayu Dewi.
Sama-sama lebih menggunakan otak kanan, Ayu Dewi nyatanya lebih dominan menggunakan feeling dibanding spontan.
Menurut Intan Erlita, Ayu Dewi juga memiliki sifat ekspresif dan seringkali menghadapi perubahan perasaan.
"Ibu Ayu itu sama, otak kanan. Tapi Ibu Ayu spontanitas sama felling-nya sama besar. Namun lebih dominan felling. Dia sangat ekspresif. Tapi di satu saat yang bersamaan dia bisa mellow," ujar Intan Erlita.
Selesai membaca dua hasil analisa Regi Datau dan Ayu Dewi, Intan Erlita pun memberikan pesan.
Source | : | Tribun Bogor |
Penulis | : | Sintia Nur Hanifah |
Editor | : | Popi |
Komentar