GridPop.ID - Seperi yang diketahui, pasangan fenomenal Raffi Ahmad dan Nagita Slavina kini tengah asik menikmati tur keliling dunianya.
Bahkan, seakan terlena dengan suasana dan kehidupan di negeri orang, Nagita Slavina sampai meminta Raffi untuk tinggal di negara itu.
Namun, siapa sangka, ternyata jawaban Raffi Ahmad saat mendapat ajakan sang istri sangat diluar dugaan.
Puas berjalan-jalan dan keliling tempat wisata di Swiss, Raffi Ahmad dan Nagita Slavina bersama beberapa asistennya bertemu dengan salah satu KBRI Indonesia di Swiss.
Raffi Ahmad memanggilnya Om Eka, diplomat asal Indonesia yang bekerja di Swiss.
Mereka mengobrol dan berbincang-bincang di menggunakan transportasi trem.
Trem adalah keretan yang memiliki rel khusus dan biasanya rel tersebut ada di pinggir jalan. Trem hampir mirip dengan MRT di Jakarta.
Tanpa Rafathar, Raffi dan Nagita akan berkunjung ke rumah diplomat asal Indonesia itu memakai transportasi trem.
"Kita naik kereta yang merah-merah itu" ucap Raffi Ahmad dikutip dari Youtube RANS Entertainment.
"Satu trip itu 4,6 franc. Kartu ini bisa untuk beli separuh harga transportasi" ucap Eka sambil menunjukkan kartu berwarna merah.
"Oh itu bisa dipakai setengah harga? 4,6 franc 20 ribu ya?" tanya Raffi
"30 ribu sayang" ucap Nagita.
"Oh iya, jadi sekali naik trem kita harus bayar sekitar 30ribu rupiah," ucap Raffi.
Memasuki trem, sambil berdiri, Raffi mengobrol dengan Eka seputar warga Indonesia yang tinggal di Swiss dan biaya hidup.
"Biaya hidup tinggi perwakilan disini lumayan mahal, tapi pendapatan tinggi. UMR disini sekitar 40 juta" ucap Eka.
"Kalau mahasiswa atau mahasiswa magang dapat 2000 franc sekitar 20 juta. Untuk bayar sewa apartemen atau tempat tinggal," tambahnya.
"Wah jadi disini biaya hidup tinggi sama gajinya juga tinggi ya. Itu gimana orang Indonesia yang kirim uang untuk keluarga di Indonesia, tapi uangnya ga cukup tinggal disini," ucap Raffi.
"Ya bisa orang Indonesia tinggal disini. Ada kok yang bisa menabung dan dikirim untuk keluarga," ucap Eka.
Eka juga menjelaskan warga Indonesia yang tinggal di Swiss relatif sedikit.
Di negara ini lumayan aman, jadi enak untuk tinggal kecuali jika berada di tempat pariwisata.
"Orang Indonesia disini sekitar 2000orang. Relatif aman tinggal disini, cuman kalau ditempat wisata harus lebih hati-hati," ucap Eka.
Selesai naik trem, Raffi dan Nagita mengunjungi rumah Eka dengan Marta yang tinggal di apartemen minimalis.
Ketika memasuki ruangan, Nagita cukup terpukau dengan apartemen yang lumayan luas untuk dua orang.
Bahkan Nagita sampai tergoda dan mengajak Raffi untuk tinggal diluar negeri.
"Ayo kita tinggal diluar negeri aja yuk," ucap Nagita.
"OK sayang ntar nabung dulu yak," ucap Raffi pada Nagita.
Duduk dan mengobrol sebentar, pemilik rumah menjelaskan memilih apartemen ini.
Karena mesin cuci ada didalam apartemen, sementara ada kamar yang memakai mesin cuci dibawah.
"Saya memilih tempat ini karena mesin cucinya didalam ruangan. Soalnya ada kamar yang memakai mesin cuci dibawah untuk semua orang,"
Puas mengobrol, Raffi dan Nagita pamit sambil membawa oleh-oleh makanan khas Indonesia seperti rendang dan bakmi.
"Pertemuan hanya beberapa jam tapi bermakna dan berarti," ucap Raffi.
Kembali naik trem, Raffi dan Nagita melanjutkan perjalanan ke hotel.
Nagita mengaku senang dengan transportasi yang bersih dan aman ini.
Dia berharap Indonesia lebih maju dalam bidang transportasi.
(*)
Source | : | Tribun Jogja |
Penulis | : | Sintia Nur Hanifah |
Editor | : | Popi |
Komentar