Setahun menikah, Edi ternyata kerap melakukan kekerasan dalam rumah tangga kepada Ayu Selisa, istrinya yang kerap dipanggil Seli.
Saat pulang ke rumahnya, Seli pernah bercerita pada Anik Maidarningsih (51) ibundanya bahwa sering dikasari oleh suaminya seperti dipukul dan disundut rokok.
Seli menceritakan itu pada ibunya sambil menangis.
"Pernah kasar, pernah cerita dislomoti (sundut) rokok. Sering nangis pengen pisah. Saya sebagai orang tua cuma bisa ngandani (memberitahu supaya sabar)," ujarnya, Kamis (26/12/2019) saat ditemui Kompas.com di rumahnya di Badran, Kelurahan Bumijo, Kecamatan Jetis, Kota Yogyakarta.
Pada tahun 2009, ibunda Seli curiga saat anaknya tidak lagi datang berkunjung. Padahal Seli dan Edi kerap bertandang ke rumahnya.
Jika anaknya tidak datang, maka Anik yang datang ke tempat tinggal anaknya di Karangjati.
"Seminggu enggak kelihatan ke sini saya sering ke sana (Karangjati)," ucapnya.
Sang ibu pun berusaha mencari keberadaan anak perempuannya. Ia juga kerap mengunjungi Karangjati, tapi Edi serta keluarganya selalu mengatakan bahwa Seli telah pergi.
Sementara itu, Leli saudara kembar Seli masih meyakini bahwa adiknya masih hidup walaupun 10 tahun tak ada kabar.
Namun harap tersebut pupus setelah kerangka Seli ditemukan di septic tank pekarangan mertuanya.
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Veronica Sri Wahyu Wardiningsih |
Editor | : | Veronica Sri Wahyu Wardiningsih |
Komentar