GridPop.ID - Komedian Denny Cagur memiliki sebuah lift di hunian mewahnya.
Keberadaan lift tersebut membuat Nikita Mirzani terkejut bukan main dan mengakui kekayaan yang dimiliki Denny Cagur.
Namun di balik itu semua, rupanya ada alasan tersembunyi mengapa Denny Cagur membuat lift di rumahnya.
Baca Juga: Ajak Jan Ethes Bermain di Transmart Solo, Presiden Jokowi Habiskan Dana Tak Sampai Sejuta
Merujuk artikel dari Tribun Wow, hal itu terjadi saat Nikita Mirzani mendatangi rumah Denny Cagur dalam acara Nih Kita Kepo Trans TV pada Selasa (25/12/2019).
Awalnya, Denny menjelaskan bahwa ada dua akses menuju ke dalam rumahnya.
"Nih ada dua akses nih, mau lewat situ langsung dapur mau lewat sini naik lift, naik sini," ujar Denny.
Mendengar itu, Nikita langsung terlihat terlonjak kaget seolah tidak percaya bahwa ada lift di dalam rumah.
"Oh gila beb, di rumahnya ada liftnya gila kaya banget," seru Nikita.
Lebih lanjut, Denny mengungkapkan alasan mengapa dirinya membuat lift di dalam rumah.
Ia menjelaskan, membuat lift semata-mata karena ayahnya.
"Gue sih enggak kepikiran punya tapi dulu itu dibikin lift itu untuk bokap," jelas Denny.
"Oh," tanggap Nikita.
Denny menjelaskan, lift itu dibuat demi ayahnya yang kakinya sempat sakit.
"Karena bokap kan waktu itu kan kakinya sakit, jadi waktu bokap datang pertama kali ini parkir di sini," jelas Denny.
Sehingga dirinya dan saudara-saudaranya sempat menggendong ayahnya untuk menaiki tangga.
Apalagi ayahnya saat itu harus beberapa kali menaiki tangga untuk sampai ke dalam rumahnya.
"Turun dari mobil itu pakai kursi roda terus mau naik ke ruang atas kita lewat tangga ini," terangnya.
"Gue, adek gue, abang gue, berempat ngangkat Bokap gue ampe teras. Mau lihat lagi ruang dalem, angkat lagi berempat," jelas Denny.
Lantaran merasa kasihan dengan sang ayah yang terlihat tidak nyaman digendong-gendong, akhirnya Denny memutuskan membuat sebuah lift.
"Gue melihat dia enggak nyaman diangkat-angkat gitu, gue pikir kalau pas tiap ke rumah gue harus di angkat-angkat kan kasihan," ujarnya.
Sehingga dibuatlah lift yang cocok ditempatkan di dekat parkir mobil.
"Gue ngobrol sama arsiteknya cari satu titik dapat di situ, bikin lift itu," imbuh Denny.
Berbicara soal keluarga Denny Cagur tentu tak lepas mengenai perjuangan sang komedian dan istrinya, Shanty Widihastuti, untuk mendapatkan buah hati.
Seperti yang diberitakan Nakita.ID, Shanty dan Denny juga telah dikaruniai dua orang buah hati.
Meski begitu, pasangan suami-istri ini memiliki niatan untuk menambah momongan, namun ternyata keinginan mereka tak begitu saja tercapai.
Walaupun begitu, Shanty dan Denny kini tak gentar untuk melanjutkan niatan kembali mencoba menambah momongan.
Diwakili Denny Cagur, dalam waktu dekat ini dirinya dan sang istri bakal menjalani program bayi tabung.
"Ikut, jadi iya kemarin kita melaksanakan program bayi tabung sebenarnya hasilnya baik, positif," katanya dikutip dari unggahan kanal YouTube 'KH Entertainment' (13/12/2019).
"Terus ternyata pas di perjalanannya memasuki bulan kedua janinnya tidak berkembang. Terpaksa harus kuret," jelas Denny Cagur.
Denny Cagur juga menjawab mengenai kenapa dirinya dan Shanty memilih untuk kembali menjalani program bayi tabung.
"Ya, karena istri sudah mengalami dua kali kehamilan ektopik atau kehamilan di luar kandungan," ujarnya.
"Yang mengaharuskan kondisi saluran rahimnya waktu itu sebelah kanan sudah diangkat, sebelah kiri diangkat, kalau rahimnya sih sehat," jelas Denny Cagur.
Denny Cagur juga mengatakan bahwa program bayi tabung adalah satu-satunya solusi untuk mewujudkan keinginan dirinya dan Shanty.
"Satu-satunya cara agar bisa memiliki anak lagi dengan program bayi tabung," kata suami Shanty.
Bukan tanpa alasan, dijelaskan Denny, dirinya dan sang istri masih memiliki tabungan embrio.
"Pengen nyoba lagi karena kita masih punya satu tabungan embrio. Di saat nanti istri sudah siap, kita bisa mulai lagi karena rangkaian awalnya lumayan panjang," kata Denny Cagur. (*)
Source | : | Tribun Wow,Nakita.ID |
Penulis | : | Veronica Sri Wahyu Wardiningsih |
Editor | : | Veronica Sri Wahyu Wardiningsih |
Komentar