GridPop.ID - Nama Siti Nur Jazilah mungkin terdengar asing di kalangan masyarakat Tanah Air saat ini.
Namun, pada 2004 silam, Siti Nur Jazilah atau yang lebih dikenal dengan nama Lisa 'Face-off' sempat ramai diperbincangkan publik.
Pasalnya, kala itu Lisa menjadi korban KDRT, di mana suaminya sendiri nekat menyiramkan air keras ke wajah cantiknya.
Melansir dari Tribun Mataram, akibat KDRT yang dialaminya, wajahnya menjadi rusak. Ia harus menjalani serangkaian operasi rekonstruksi wajah total atau faec-ff di tahun 2006.
Diungkapka, Lisa harus melalui sebanyak 17 kali operasi untuk menyelamatkan wajahnya.
Operasi pertama dilakukan 28 Maret 2006 dengan mengganti kulit wajah dengan kulit punggung.
Kemudian operasi terakhir terjadi pada 27 Februari 2013, dengan prosedur memperbaiki kelopak mata kanan bagian atas, bagian bibir dan sudut bibir.
Walau sudah menjalani 17 operasi wajah, saat itu Lisa mengaku masih ingin melakukan operasi wajah lagi lantaran mulutnya masih sulit membuka.
"Masih ada kurang-kurangan, seperti masih sulit untuk membuka mulut," sambungnya melansir Kompas.com edisi (27/1/2014) silam.
Menurut dokter bedah yang menangani operasi Lisa, Guru Besar Ilmu Bedah Plastik Rekonstruksi dan Estetik M Sjaifuddin Noer mengatakan, operasi wajah yang dilakukannya terhadap Lisa memang tidak akan mengembalikan wajah cantiknya.
Tak mau tenggelam dalam masa kelamnya, Lisa pun bangkit perlahan-lahan.
Ia mencoba peruntungannya di dunia bisnis handmade.
Berkat semangat dan hasil jerih payahnya, Lisa akhirnya bisa sukses dalam bisnis yang digelutinya.
Kariernya di bisnis perhiasan handmade terbilang sukses karena laku keras di pasaran. Tak ayal karyanya sering diikutkan dalam ajang pameran.
Tak hanya masyarakat biasa, para pejabat dan direktur pun menjadi langganan Lisa.
Istri Direktur RSAL merupakan salah satu pelanggan setia yang menyukai perhiasan buatan Lisa.
Pada satu kesempatan Lisa juga pernah dipilih menjadi model dari kebaya rancangan desainer kondang Anne Avantie.
Lisa mampu membuktikan kalau fisik tak menghalangi karir dan juga semangat berkaryanya.
Kasus KDRT bak menjamur di Tanah Air, salah satu artis Tanah Air juga pernah mengalami hal tersebut, yakni Wulan Guritno.
Dikutip dari Tribun Seleb, (17/11/2018), di balik harmonisnya pernikahan dengan Adilla Dimitri, Wulan Guritno punya kenangan pahit di pernikahannya yang dulu pernah gagal.
Wulan Guritno pernah gagal mempertahankan pernikahannya dengan Atilla Arius Syach dan bercerai pada tahun 2000.
Wulan mengaku saat bersama Atilla Arius Syach, ia sempat menjadi korban tindakan Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT).
Tindakan KDRT dari bekas suaminya itu terjadi ketika mereka masih terikat pernikahan selama dua tahun.
Dari pernikahan itu Wulan melahirkan seorang anak bernama Shaloom Razade Syach.
"Aku pernah alami KDRT dulu, tapi yah masalahnya sudah selesai," kata Wulan Guritno ketika ditemui disela-sela jumpa pers Enam Belas Festival Film, di kawasan Gunawarman, Kebayoran Baru, Jumat (16/11/2018).
Wulan mengatakan bahwa KDRT yang diterimanya hampir tidak terekspos publik.
Lantaran saat itu ia terlibat dalam sinetron atau serial drama kolosal 'Tutur Tinular' dan 'Miesteri Gunung Merapi'.
"Sehingga pada saat ada biru atau lebam itu, aku bisa bilang jatuh dari kuda, abis adegan fighting dan sebagainya. Tuhan baik masih kasih aku alibi gitu kan. Tapi ya enggak berani bersuara karena bingung," ucapnya.
Wulan mengungkapkan bahwa ia malu mengumbar KDRT diterimanya karena pernikahannya dengan Atila Syach tidak direstui orangtuanya.
"Kalau aku waktu itu bingungnya aku udah menikah dengan orang yang tidak disetujui orangtuaku, kasarnya gitu," tambahnya.
Rasa malu atau takut seperti itu, diyakini Wulan sering menghinggapi wanita korban KDRT lainnya.
"Aku malu mengungkapkannya karena memang orangtua dulu biLang memang tidak menyetujui pernikahan saya dengan dia (Atila Syach)," ujar Wulan Guritno. (*)
Source | : | Tribunseleb,TribunMataram.com |
Penulis | : | Maria Andriana Oky |
Editor | : | Maria Andriana Oky |
Komentar